Curhat Mona Ratuliu Asuh Ponakan, Ibunya Meninggal Akibat COVID-19

Mona Ratuliu.
Sumber :
  • Instagram @monaratuliu.

VIVA Showbiz – Artis Mona Ratuliu membeberkan pengalamannya saat awal pandemi COVID-19 terjadi pada 2020 lalu. Rupanya, ada pengalaman pahit lantaran ibu dari keponakannya meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19 sehingga Mona Ratuliu memutuskan menjadi keluarga angkatnya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Ibu empat anak itu menuturkan bahwa saat itu, keponakannya masih bayi sehingga sangat membutuhkan asuhan keluarga lain. Hal tersebut membuat Mona dan suami memilih untuk mengasuh bayi tersebut agar mendapatkan fasilitas dan kasih sayang yang cukup di masa tumbuh kembangnya. Scroll untuk cerita lengkapnya.

"Saat pandemi punya pengalaman, asuh ponakan yarelateng ibunya meninggal dunia akibat COVID. Jadi banget, makin bisa merasakan. Mungkin ponakanku cukup beruntung, masih ada yang mau bersama-sama mengasuh, ada fasilitas yang oke. Tapi banyak juga anak-anak Indonesia yang nggak seberuntung itu," ungkap Mona Ratuliu, dalam webinar Mendukung Keluarga Rentan dan Anak Indonesia Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi" oleh @desaanaksos, beberapa waktu lalu.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Tak dipungkiri, hambatan juga cukup dirasakan Mona Ratuliu saat mengasuh keponakannya yang masih bayi lantaran ia juga baru saja melahirkan anak keempatnya. Beruntung, sang suami Indra Brasco dan anak-anaknya yang sudah beranjak remaja, mampu membantunya sehingga meringankan hambatan tersebut.

Mona Ratuliu dan Indra Brasco.

Photo :
  • Instagram @monaratuliu
Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Support sistem sih yang akhirnya meringankan. Aku akhirnya jadi menyadari, pasti keluarga Indonesia yang punya kondisi kayak aku pasti tantangannya beragam. Tapi Alhamdulillah aku melihat ini sebagai berkah," jelasnya.

Lebih dalam, artis berdarah Sunda itu menyebutkan bahwa ada sejumlah anak lain yang ditinggal orangtuanya akibat COVID-19 dan keluarga lain ikut terdampak sehingga tak mampu mengasuh anak-anak tersebut. Dengan situasi yang beragam itu, Mona Ratuliu melihat bahwa program Desa Anak SOS dapat menjadi wadah yang tepat bagi anak-anak tersebut.

"Situasinya beragam. Ketika aku lihat SOS ini luar biasa ada fasilitasnya, lingkungan oke banget, support juga banyak. Dari situ aku merasa, dari situ anak-anak Indonesia bisa dapat fasilitas oke walau ditinggal orangtuanya. Itu membuat aku jatuh cinta banget sama program ini karena merasa lumayan lega," jelas Praktisi Kinship Care itu.

Mona Ratuliu dan Indra Brasco.

Photo :
  • Instagram @monaratuliu

Senada, psikolog sekaligus Child Safeguarding Coordinator DOS Children's Villages, Amira Pratiwi, mengatakan bahwa sejumlah masalah kesehatan mental turut dirasakan di Desa Anak SOS mulai dari cemas dan takut. Terlebih, itu terjadi di awal-awal pandemi COVID-19 sehingga cukup menghambat aktivitas.

"Tapi saya lihat, keluarga SOS dari ibu-ibu, anak-anak adalah keluarga yang resilien. Jadi ketika orang-orang sangat terdampak tapi cukup cepat untuk bangkit. Ibu-ibu ini punya energi luar biasa," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya