Hanung Bramantyo Sempat Akan Buat Film Munir, Batal Usai Diteror

Hanung Bramantyo.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

VIVA Showbiz – Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo mengungkap dirinya pernah diminta untuk membuat film mengenai sosok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir. Namun, usai bersedia membuat film itu, dia menerima teror.

Main di Guna-Guna Istri Muda, Anjasmara: Hati-Hati Kalau Ingin Punya Istri Muda!

Hal ini diungkapkan oleh Hanung Bramantyo melalui akun Instagramnya.

"Tanggal 7 Sept 2014, lelaki pejuang HAM ini dibunuh. Sampai hari ini dalangnya tidak tertangkap. Pernah suatu hari saya diminta membuat filmnya. Tanpa ragu saya menyatakan bersedia," tulis Hanung Bramantyo mengutip akun Instagramnya.

Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet

Hanung Bramantyo.

Photo :
  • VIVA/Yasmin Karnita

Setelah menerima tawaran tersebut, keesokan harinya Hanung Bramantyo menerima telepon dari orang tidak dikenal. Orang tersebut mengaku merupakan penggemarnya dan meminta untuk bertemu dengannya.

Dibintangi Mael Lee hingga Sara Wijayanto, Film Maju Serem Mundur Horror Potret Kisah Mahassiwa Abadi

"Paginya, saya ditelf orang tak dikenal yang dengan sopan meminta saya untuk berjumpa. Katanya ngefans sama saya dan pengen kenalan," lanjut dia.

Suami Zaskia Adya Mecca ini kemudian mencari tahu siapa orang yang meneleponnya. Hanung yang akhirnya mengetahui siapa identitas orang tersebut kemudian mengurungkan niatnya membuat film tentang Munir.

"Setelah saya selidiki ternyata si penelphone seorang pensiunan tentara. Hati saya langsung mak jleb. Perasaan saya gak enak. Mulai saat itu, saya memutuskan untuk mengurungkan niat membuat film tentang Munir," lanjut unggahan Hanung Bramantyo.

Ia juga tidak ingin hidupnya berakhir tragis seperti kasus Brigadir J yang belakangan menjadi sorotan. Ia menyebut, tragedi Duren Tiga itu menyadarkannya bahwa keadilan sangat sulit ditegakkan bila melibatkan aparat.

"Daripada nasib saya seperti sang Brigadir. Melihat tragedi Duren Tiga, saya jadi paham kalau keadilan sulit ditegakkan jika menyentuh aparat," ujar Hanung Bramantyo.

Terlebih, pada kasus Munir ini Hanung paham bahwa dalangnya masih bebas berkeliaran dan belum diketahui. Meskipun, sudah ada pelaku yang tertangkap dan menjalani hukuman.

"Sampai hari ini kematian Munir Said Thalib, aktifis kemanusiaan, salah satu pendiri Kontras ( Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan ) masih jadi misteri. Pelakunya sudah tertangkap, tapi dalangnya masih bebas. Siapa dia? Yang jelas orang kuat. Mungkin Aswatama," lanjut unggahan Hanung Bramantyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya