Demo Tolak Kenaikan BBM Digelar Serentak di 34 Provinsi
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Nasional – Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan jika ribuan buruh akan melakukan aksi demo hari ini, Selasa 6 September 2022. Aksi unjuk rasa itu bentuk dari penolakan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dalam keterangan tertulisnya, Said Iqbal mengatakan jika demo tersebut dilakukan oleh puluhan ribu buruh yang tersebar dari 34 provinsi.
“Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, buruh migran, miskin kota dan organisasi perempuan di 34 provinsi,”kata Said Iqbal.
Aksi tersebut, kata dia, di wilayah Jabodetabek akan berpusat di kantor DPR RI dan mencapai 3.000-5.000 orang yang akan berpartisipasi.
“Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan,”ujarnya.
Tolak Omnibus Law
Selain aksi menolak kenaikan harga BBM di DPR, ini juga menuntut 2 kebijakan lainnya, yakni penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja dan meminta upah minimum kota/kabupaten (UMK) dinaikkan sekitar 10-13 persen.
Diketahui jika pemerintah telah memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi mulai berlaku pada Sabtu 3 September 2022. Buntutnya, sejumlah aksi unjuk rasa yang digelar elemen mahasiswa dan buruh terus terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia termasuk DKI Jakarta.
Penyesuaian harga BBM subsidi, antara lain, Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Aksi demo dilakukan aliansi buruh di depan Gedung DPR, MPR pada pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat. Sejumlah persiapan pengamanan oleh pihak kepolisian pun telah disiagakan sejak pagi hari tadi. Terlihat di sekitar depan Gedung DPR, MPR telah disiagakan mobil taktis dan juga deretan kawat berduri. Aksi aliansi buruh tersebut bertujuan untuk menyuarakan penolakan harga BBM yang baru.