Surat dari Andibachtiar, Klarifikasi Soal Tudingan Lakukan Kekerasan

Andi Bachtiar
Sumber :
  • Instagram @andibachtiar

VIVA Showbiz – Belakangan ini nama Andibachtiar Yusuf tersandung kasus dugaan kekerasan. Hal tersebut lantaran sebuah cuitan yang viral. Cuitan tersebut menyebut jika Sutradara Terganteng melakukan kekerasan kepada kru perempuan.

Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung

Dikabarkan jika Andibachtiar mengaku telah meminta maaf kepada ayah kru perempuan yang dia sebut hanya didorong bukan ditampar. Pria yang disebut sebagai Sutradara Terganteng itu menjelaskan kronologi proyek series yang ia garap, Catatan Akhir Sekolah. 

Seperti apa penjelasannya? Yuk Scroll artikelnya berikut ini!

Kasus Siswa Dipaksa Sujud Menggonggong di Surabaya Berujung Damai, SMAK Gloria Tetap Polisikan Pelaku
Gibran Mau Buat Sekolah Khusus Siswa Korban Kekerasan Seksual

Saya sadar dalam kurun waktu sekitar 24-30 jam terakhir nama saya rutin disebut di berbagai platform media sosial. Beberapa kawan bertanya secara pribadi lewat saluran yang mereka punya untuk mengakses saya, pagi ini kawan-kawan media pun mulai satu persatu menghubungi saya. Saya Panjang berdiam bukan karena tak punya respon klarifikasi atau kisah yang ingin disampaikan, saya hanya sedang mengambil posisi melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya sekaligus melihat pergerakan kawan. Sampai kemudian mala mini saya rasa inilah saatnya saya mulai memberi respon. Tentu dengan cara saya, cara Andibachtiar Yusuf,”tulis dalam unggahan instagramnya dikutip VIVA Jumat, 2 September 2022.

"Kami mengalami banyak hal dalam persiapan, hal-hal yang sering terjadi di sebuah produksi. Persiapan yang praktis pas2an sampai tentu saja naskah (yang ditulis oleh Utiuts dkk) harus dipangkas tuntas demi bisa diproduksi dalam segala keterbatasan," tulis Sutradara tersebut.

Andi Bachtiar mengenang masa-masa SMA dengan segala tingkah laku remaja pada usia tersebut. Produksi series diceritakan Andi Bachtiar berjalan lancar.

"Produksi berjalan selayaknya produksi kecil lainnya, kecuali ketiadaan Line Producer (Pimpro) sepanjang produksi semua berjalan sebagaimana mestinya. Kami sama sekali tidak pernah hutang scene dan selalu menuntaskan tugas dengan baik. Sampai kemudian terjadilah situasi yang seharusnya bisa diantisipasi di masa persiapan produksi," tambahnya.

"Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi. Saya pernah memaksakan shooting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan," tutur Andibachtiar.

Sebelum kejadian yang dia mengakui mendorong kru, Andi Bachtiar memaksa untuk menggenapi jumlah figuran sesuai kesepakatan. Mulai dari situlah dia mengalami rasa kesal yang memuncak.

Andibachtiar Yusuf

Photo :
  • IG @andibachtiar

"Makanya saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai dengan kesepakatan. Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") utk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," imbuhnya.

"Kami kemudian melanjutkan pekerjaan, sempat menari di area panggung pensi berslamdancing, moshpitting serta tentu saja membentuk circle of death seperti di masa2 lalu saya sungguh bahagia, masa remaja seperti datang kembali... memori dan kehidupan tanpa beban," lanjutnya.

Usai kejadian itu Andi Bachtiar mengaku didatangi ayah dari kru tersebut. Ayah dari kru tersebut mendatanginya tak terima anak perempuannya didorong. Andi Bachtiar juga mengaku sudah minta maaf kepada ayah kru yang saat itu bertugas sebagai talent coordinator.

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa "Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf," si bapak tampaknya tidak terima, ia bilang ia tak pernah memarahi anaknya dan saya tentu sudah punya anak. Saya ingat saya jawab "Iya memang pak, saya punya 2 anak perempuan dan sayapun tak ingin ada kekerasan dalam hidup dia"," tuturnya.

"Tampaknya si bapak kurang puas dan terus memaksa saya untuk tetap berbicara dengan sementara saya pikir hari sudah semakin siang dan pekerjaan harus dituntaskan. Ia menarik saya dan dengan segala hormat pada sang bapak saya mengabaikan dan memilih untuk kembali memaksa tim saya untuk kembali bekerja," ujar Andibachtiar.

Sampai akhirnya unggahan media sosial yang viral membuatnya merasa terpojok. Andi Bachtiar mengaku hanya bisa menjadi sasaran tembak ketika dirinya sudah menyelesaikan proses produksi pada 29 Agustus.

"Lalu ketika sebuah post di media sosial memaksa saya berdiri di pojok menjadi sasaran tembak sayapun percaya bahwa industri ada di belakang saya, apalagi Eksekutif Produser adalah kawan baik saya," tulis Andibachtiar dalam unggahannya.

Saya percaya Tuhan masih ada dan dia tahu apa sesungguhnya terjadi, banyak orang religious memahami kalimat itu dengan baik. Mungkin selama ini saya sempat jauh dari Tuhan, tapi saya percaya di situasi maca mini Dia tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi,”tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya