Ternyata Begini Masa Kecil UAS, Bukan Ustaz Jadi-jadian

Ustaz Abdul Somad dan Deniel Mananta
Sumber :
  • YouTube Daniel Mananta Network

VIVA Showbiz  – Belum lama ini Daniel Mananta membuat heboh warganet dengan membagikan foto berdua bersama Ustaz Abdul Somad (UAS) dan mengundangnya dalam podcast di kanal youTube-nya. Pasalnya Daniel sendiri adalah seorang nasrani dan memiliki keyakinan berbeda dengan UAS. 

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Tak biasa, Daniel ternyata penasaran dengan masa kecil dan masa muda seorang UAS hingga akhirnya menjadi seorang ustaz dan berdakwah dengan memberikan ceramah-ceramah tentang agama Islam

Ustaz Abdul Somad sendiri lahir di Sumatera Utara di sebuah kampung bernama Silau Laut dan kini dirinya tinggal dan menetap di Riau. UAS mengaku bahwa dirinya merupakan generasi keempat dari moyangnya Syekh Abdul Rahman, seorang tokoh agama atau ulama yang menimba ilmu di kota Mekah. 

UAS soal Hukuman Menerima Serangan Fajar di Pilkada: Masuk Golongan Dosa Besar

Daniel Mananta dan Ustadz Abdul Somad

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Saat kembali dari kota Mekah, Syeikh Abdul Rahman kemudian mengembangkan Islam di kampung tersebut dengan membangun sekolah dan menjadikannya sebagai kampung yang agamis dan religius. Keturunan itu diambil dari ibunya yang kemudian menikah dengan seorang pria biasa yang bermigrasi ke kampung tersebut. 

UAS Kampanye Akbar di Tapsel: Saya Bersaksi Edy-Hasan Orang Baik untuk Memimpin Sumut

Meskipun kampungnya agamis, namun semua agama ternyata ada di sana. Jadi walaupun kampung itu dibangun oleh seorang ulama, tapi terbuka untuk semua agama dan suku. 

Masa kecil UAS terbilang sangat alami karena tinggal di kampung. Jadi, ia terbilang masih cukup dekat dengan alam. 

“Saya masa kecil bersama dengan sahabat-sahabat tinggal di kampung, kemudian seperti biasa kami mandi ke sungai,” ungkap UAS yang dikutip VIVA pada Selasa, 30 Agustus 2022. 

Ustaz Abdul Somad (UAS)

Photo :
  • ANTARA Foto/Syifa Yulinnas

UAS juga mengakui kenakalan-kenakalannya saat masih kecil yang menurutnya masih memiliki batasan-batasan karena dirinya termasuk golongan orang dulu yang belum mengenal teknologi, apalagi media sosial.  

“Nakalnya kita dulu kan tidak seperti anak sekarang. Kalau kita dulu kan nakal-nakal paling lambat pulang karena pergi ke kolam tetangga lagi nguras ikan atau main layang-layang, nabrak tanaman orang. Paling nakalnya cuma begitu, jadi nakalnya masih ada batas-batasan,” ugkap UAS lagi. 

UAS kemudian bercerita bahwa saat dirinya di dalam kandungan, sang ibu sedang sakit keras. Sehingga datanglah ibunya ke sang paman, Syeikh Abdul Ali yang merupakan anak laki-laki dari Syeikh Abdul Rahman. 

Kemudian ibunya disarankan untuk membaca surat Maryam dalam Al-Quran. Di mana secara garis besar kolerasinya adalah bahwa ibunya mendoakan anak yang ada di dalam kandungannya saat lahir agar menjadi seorang pelayan Tuhan (ustaz). 

Ustaz Abdul Somad (UAS) Kunjungi MUI

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Salah satu faktor Abdul Somad menjadi ustaz juga karena peran sang kakek yang mengkhususkan dirinya untuk sekolah agama sejak kecil. Bahkan sang kakek sampai rela membiayai sekolah agama UAS dengan memberikan kebun kelapanya demi sang cucu mempelajari ilmu agama yang kuat. 

“Di situ saya melihat bagaimana kasih sayang Tuhan, akhirnya saya bisa kuliah S1 Al-Azhar gratis, S2 Maroko gratis, S3 saya selesai, saya memperoleh visiting professor dari Universitas Syarif Ali Brunei Darussalam. Saya yakin dan percaya itu adalah hadiah dari Tuhan untuk kelembutan hati kakek saya karena dia memberikan sesuatu untuk cucunya yang akan jadi pelayan Tuhan, maka Allah memberikan balasan itu,” ujar UAS. 

Sehingga ia bisa menyebut dirinya bukan seorang ustaz jadi-jadian yang hanya memiliki kemampuan berbicara, tapi memang orang yang belajar ilmu agama sejak kecil untuk disetting menjadi ustaz. 

“Saya bukan ustaz jadi-jadian. Tapi memang saya sekolah agama,dari kecil saya sudah disetting untuk jadi orang yang belajar agama,” ujarnya lagi.

“Saya ampai mati jadi ustaz,” lanjut dan tegasnya. 

Plt. Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi (Doc: Kemenag)

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Kemenag menggelar konferensi Sharia International Forum (SHARIF) 2024 yang dihadiri 14 negara.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024