Pendidikan di Papua, Buat Olvah Alhamid Terjun ke Politik

VIVA Showbiz – Olvah Alhamid merupakan Puteri Indonesia Intelegensia 2015. Ia berasal dari Papua. Menurut Olvah, tanah kelahirannya tersebut masih memiliki beberapa pekerjaan rumah.

“Akses ke sekolah dan fasilitasnya serta kurikulum yang saya rasakan berbeda sekali dan harus diperjuangkan pendidikannya. Sama isu kesehatan, faktor kesehatan kurang memunjang,” kata Olvah saat ditemui di kawasan Cikin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Olvah sudah pernah mengeyam pendidikan di Belanda. Menurutnya, sekolah di papua masih jauh dibandingkan dengan kota-kota besar yang ada di Indonesia.



Olvah Alhamid

Photo :

• Instagram Olvah Alhamid

“Anak-anak sekolah jalan kaki berjam- jam, harus berenang nyebrangi sungai, dan lainnya. Hati saya terenyuh,” ujarnya.

Kini Olvah Alhamid tidak akan berpangku tangan begitu saja. Ia akan coba memperjuangkan Papua agar bisa lebih baik dalam dua faktor, kesehatan dan pendidikan.

Selain itu, Olvah juga mengaku masih ada kesenjangan di Papua. Butuh proses dan waktu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Namun ia yakin, wajah baru bisa menggerakkan itu jadu lebih cepat.



Gaya rambut olvah alhamid

Photo :

• Instagram/olvaholvah

“Ya kesenjangan itu masih ada. Saya hidup di Papua kesenjangan masih ada, cuma gak bisa kesejahteraan langsung terjadi disana butuh proses, karena Papua sangat luas. Mungkin dengan adanya orang baru seperti saya, ya bisa semakin menggerakan itu dengan cepat, dan banyak hal baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” katanya.

Untuk memuluskan jalannya itu, Olvah terjun ke dunia politik. Menurutnya, jalan itu merupakan salah satu solusi yang bisa ditempuh.

“Sehingga saya pikir masuk politik bisa menjembatani niat saya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua,” katanya.



Olvah, finalis Puteri Indonesia.

Photo :

• Ichsan/VIVA.co.id

Olvah memutuskan untuk masuk ke Partai Nasdem. Ia merasa, partai tersebut tidak ada sekat untuk kaum muda dan baru terjun ke politik sepertinya. 

“Saat saya berkunjung ke Nasdem, tidak ada tua dan muda, tidak adanya anggota baru dan lama, serta tidak ada gep lelaki dan perempuan. Jadi kita bisa berpolitik riang gembira,” katanya. 

Halaman Selanjutnya

“Ya kesenjangan itu masih ada. Saya hidup di Papua kesenjangan masih ada, cuma gak bisa kesejahteraan langsung terjadi disana butuh proses, karena Papua sangat luas. Mungkin dengan adanya orang baru seperti saya, ya bisa semakin menggerakan itu dengan cepat, dan banyak hal baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” katanya.