Marshanda Ngaku Dipaksa Masuk Rumah Sakit Jiwa
- Instagram @marshanda99.
VIVA Showbiz – Baru-baru ini Marshanda mengungkapkan bahwa saat dirinya dirumorkan hilang di Amerika Serikat ia sebenarnya dibawa ke rumah sakit jiwa karena dilaporkan sebagai orang hilang yang memiliki gangguan mental. Hal itu diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam video podcast bersama Melaney Ricardo di kanal YouTube-nya.
Marshanda mengungkapkan bahwa dirinya dijemput oleh petugas kepolisian Los Angeles (LA) karena dirinya dilaporkan menghilang oleh temannya. Karena dilaporkan dengan catatan bahwa dirinya memiliki gangguan mental, Marshanda diperlakukan layaknya orang yang tidak waras yang tidak mengonsumsi obat-obatannya.
Padahal, pada saat itu wanita yang kerap disapa Caca tersebut mengaku bahwa dirinya sedang berjalan-jalan sendirian dalam upaya menyembuhkan tumor payudaranya secara holistik. Dirinya juga memberitahukan apa saja obat yang diminumnya dan itu semua tercantum di handphone-nya dan dalam Health ID atau catatan kesehatannya.
Kemudian Marshanda dibawa ke salah satu rumah sakit di LA untuk diperiksa dan semua orang menanyainya hal-hal untuk mengetes kewarasannya seperti bertanya siapa namanya, apakah warga LA atau asing dan saat ini sedang berada di mana.
Mulanya ia mengaku sempat kesal namun ia menanggapinya dengan santai dan tertawa serta menyarankan petugas tersebut untuk membaca catatan kesehatannya. Setelah diperiksa, akhirnya Caca dibawa ke rumah sakit jiwa karena dalam catatan kesehatannya tertera obat-obatan mental health dan ditahan menjadi pasien selama dua minggu.
“Jadi aku dibawa ke rumah sakit jiwa di Amerika dan aku ditahan di situ gak boleh keluar sebagai pasien dari 27 Juni sampai 11 Juli 2022 (dua minggu),” ungkap Caca yang dikutip VIVA pada Senin, 15 Agustus 2022.
Setelah menjadi pasien dan mendapatkan perawatan selama seminggu, Marshanda mengaku baru diperbolehkan memegang handphone-nya. Baru lah sang teman yang melaporkannya hilang bisa menghubunginya, namun mereka lepas tangan saat mengetahui Caca dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Pada tiga hari awal di rumah sakit jiwa tersebut, Caca mengaku memang sempat melawan karena dirinya merasa tidak pantas berada di tempat tersebut, namun dengan berdasar sesuai peraturan yang dituliskan di buku rumah sakit jiwa tersebut.
“Aku tuh dikasih obat yang dosisnya tuh lima kali lipat ada kali dari biasanya,” kata Caca.
“Saya menolak, saya menggunakan hak asasi manusia saya untuk menolak treatment (pengobatan) yang akan kalian berikan, ini paksaan. Aku ngomong gitu keras-keras,” lanjutnya.
Namun bagi mereka pihak rumah sakit jiwa tersebut, Marshanda dianggap sedang kumat dan keagresifannya sedang meningkat. Setelah itu dirinya dibawa lagi ke kamarnya sambil kedua tangannya dipegang oleh sang perawat dan dipaksa untuk tetap diam dan tenang. Hingga akhirnya Marshanda memasrahkan dirinya dan memilih untuk tetap diam.