Kisah Spiritual Risdo Matondang Pindah Agama Hingga Dianggap Mati

Risdo Matondang
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Showbiz – Pesinetron Risdo Matondang memiliki kisah spiritual yang cukup mengejutkan. Diketahui bahwa dirinya dulu memeluk agama Kristen, namun kini ia pindah agama Islam. Ia pun sempat dianggap mati oleh ibunya. Apa alasannya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Pindah agama

Pesinetron Risdo Matondang

Photo :
  • YouTube
Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Risdo Matondang mengaku bahwa awal ketertarikannya menjadi seorang mualaf saat dirinya masih kecil. Diketahui bahwa dia besar dari ajaran Kristen. Seperti umat Kristen lainnya, ia selalu beribadah setiap Minggu. Ia dan keluarganya selalu ke Gereja.

Meski ia selalu pergi ke Gereja, ia suka mendengarkan suara adzan. Bahkan, suara adzan itu sampai diikutinya menggunakan kipas angin saat berada di rumah saudaranya. Ia juga seolah mendapat petunjuk untuk masuk agama Islam.

Menag Sebut Ada Krisis Agama di Indonesia

Saat usianya menginjak 17 tahun, Risdo ingin membuat KTP sebagai identitas diri. Anehnya, saat proses pembuatan KTP, data agama di dalam KTP Risdo ditulis beragama Islam. Padahal saat itu ia masih memluk agama Kristen.

Hingga akhirnya, ia mantap pindah agama dan menjadi seorang mualaf ketika mendapat sebuah buku dari temannya tentang perdebatan antara orang Katolik dan seorang Kiai di Madura.

“Dia ingin mendebat si Kiai itu bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Kiai-nya cuma bilang begini ‘kamu modalnya apa? saya Alkitab. Alkitab sudah saya hapal di luar kepala kata Pak Kiai. Mulailah mereka berdebat, sampai 30 hari, akhirnya orang Katolik itu minta di-Islamkan. Dia sampai nangis tersungkur minta di Islamkan,” ucap Risdo Matondang dikutip dari YouTube Islam Trending TV Selasa, 9 Agustus 2022.

Lanjut Risdo,“Nah saya baca buku itu saya jadi seperti dibuka itu pikiran. Berarti selama ini yang saya yakini cuma manusia toh, bukan Tuhan. Bahwa Yesus itu cuma manusia. Itulah cerita ringkasnya kenapa saya jadi Muslim sekarang”.

Dianggap mati oleh keluarga

Risdo Matondang

Photo :
  • Tangkapan layar

Keputusannya menjadi seorang mualaf tentu jadi perdebatan di keluarganya. Ia sempat dianggap mati oleh keluarganya lantaran disangka pindah agama karena wanita.

"Ibu menuduhnya karena dia (wanita). Saya bilang, oh bukan bu, ini dari hati saya. Kalaupun saya putus sama dia, saya tetap memilih Islam. Natalan saya ajak, Tahun Baru diajak. Tapi, setiap ngajak itu kayak ada merasa bersalah. Sekarang malah terbalik, malah saya yang jadi Islam," ujarnya.

Ibunya pun menangis dan sedih karena mengetahui keputusan anaknya pindah agama. Ibu Risdo berusaha menasihati anaknya dan meminta kembali ke agamanya dahulu. Namun usaha sang ibu gagal.

"Sampai akhirnya ibu menyerah dan mengatakan '5 anak saya,' saya anak nomor 2. 'Anak kedua saya sudah saya anggap mati. Kamu, sudah saya anggap mati, keluar kamu dari rumah," sambung Risdo.

Meski demikian, Risdo mengaku tak menyesal. Ia bahkan memilih dipukuli daripada harus kembali ke agama sebelumnya.

“Saya yang Alhamdulillah cuma disuruh keluar dan dianggap mati. Karena banyak saudara-saudara kita yang di luar sana ada yang sampai disiksa, dikurung, dipukul untuk kembali ke agama yang lama. Tapi saya hanya mendapatkan ucapan: 'Kamu sudah mati, keluar’,” kata Risdo.

Risdo pun mengaku jika sang ibu paling betah tinggal bersamanya. Sang ibu nyaman dan betah berlama-lama dengan Risdo dibanding bersama saudara yang lain.

"Dan Alhamdulillah, sekarang ini ibu saya itu paling betah tinggal sama saya. Ibu saya paling nyaman dan paling bisa berlama-lama tinggal sama saya dibanding saudara-saudara yang lain. Ya, mungkin ini karunia buat saya," tutur Risdo Matondang. 

Plt. Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi (Doc: Kemenag)

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Kemenag menggelar konferensi Sharia International Forum (SHARIF) 2024 yang dihadiri 14 negara.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024