Kena COVID-19, Rio Dewanto Berpikir Tentang Kematian

Rio Dewanto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Aktor Rio Dewanto belum lama ini terpapar virus Corona atau COVID-19. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Rio saat ditemui awak media belum lama ini di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Kopi Bisa Bikin Umur Lebih Panjang, Asalkan Hindari 2 Bahan Ini

Saat dinyatakan positif COVID-19, Rio mengaku sempat merasa tegang. Terlebih lagi, banyak orang-orang yang mengalami gejala parah, sampai meninggal dunia.

“Karena baru terkena COVID-19, udah sembuh, wah tegang juga kenapa virus ini mematikan, ada orang yang gejalanya gak sesantai itu,” kata Rio Dewanto.

Penjelasan Kapendam Jaya Soal Anggota TNI Terlibat di Kasus Kematian Wanita di Pondok Aren

Rio Dewanto

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selama terpapar COVID-19, Rio merasakan beberapa gejala, seperti kepala pusing, dan demam dengan suhu mencapai 40 derajat. Tip sempat bingung mau melakukan apa, karena untuk makan pun ia selalu ingin muntah.

Kematian Rahmat Vaisandri Disorot Komisi III DPR, Andre Rosiade: Usut Seadil-adilnya

“Pusing, panas terus sampai 40 derajat, tulang saya sakit kayak mati rasa, makan juga bawaannya mau muntah, gue sampai bingung mau gimana,” kata Rio Dewanto.

Selama menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), Rio terpisah dengan istri dan juga buah hati.

Rio Dewanto

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Saat Isoman sendirian jauh dari keluarga, Rio mengaku sempat overthinking dan berpikir ke arah kematian.

“Kemarin pas kena covid, gue di kasur, istri sama anak gue kan di luar kota kan ke rumah satu lagi, gue sendirian di rumah tapi ada orang rumah satu. Ada kepikiran ‘kalau gue meninggal anak bini gue gak ada ya, gue sendirian’, ya tiba tiba aja selintas kan,” kata Rio.

“Emang pengaruh pikiran kita penting banget buat gak mikirin, saya merasa lama karena mikirin kayaknya,” katanya menambahkan.

Dua jurnalis Palestina tewas dalam serangan brutal Israel di wilayah Gaza

124 Jurnalis Meninggal Sepanjang 2024 dan 70 Persen oleh Israel

Jumlah jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia, pada tahun 2024, mencapai rekor. Hal itu berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Committee to Protect Journalists (CPJ).

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025