Staf Konser PSY Jatuh hingga Tewas, P Nation Sampaikan Belasungkawa
- instagram @42psy42
VIVA Showb – PSY telah sukses menyelenggarakan konser Summer Swag 2022 dengan sangat meriah. Namun sayangnya, di tengah sorak sorai penonton dalam konser itu, sebuah insiden mengerikan terjadi dan salah satu staf menjadi korbannya.
Media Korea Selatan mengabarkan bahwa salah satu staf konser PSY terjatuh hingga tewas saat sedang membongkar panggung konser yang berlokasi di Gangneung, Korea Selatan.
Staf tersebut kabarnya berusia sekitar 29 tahunan yang berasal dari Mongolia. Ia selama ini bekerja di Korea Selatan sebagai karyawan perusahaan konstruksi.
Melansir Allkpop, staf tersebut mulanya hendak menurunkan lampu sorot yang digunakan saat konser. Namun, ia terpeleset hingga terjatuh dari ketinggian 15 meter.
Staf tersebut kabarnya sempat dilarikan ke rumah sakit namun ia mengalami serangan jantung ketika dalam perjalanan yang akhirnya merenggut nyawanya.
Dugaan sementara dari pihak kepolisian mengatakan bahwa staf tersebut akan menurunkan set di atas panggung yang tingginy setara dengan lima lantai bangunan. Polisi menambahkan bahwa hujan menjadi salah satu penyebab ia terpeleset hingga akhirnya terjatuh.
Menanggapi kabar tersebut, pihak P Nation sebagai manajemen PSY membuat pernyataan resmi yang menjelaskan kondisi mereka. P Nation juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
"Pertama-tama dengan berat hati, kami harus mengumumkan berita ini. Pada 31 Juli pukul 15.50 di Stadion Gangneung, seorang staf meninggal dunia," tulis P Nation dalam pernyataan resminya.
"Mendiang adalah seorang pria asal Mongolia berusia 20 tahunan dan merupakan pegawai kontrak untuk kontraktor A. Kami ingin mengucapkan bela sungkawa kepada pihak keluarga. Kabar ini membuat P Nation bersedih karena kami memahami kerja keras dan usaha yang dilakukan di balik layar. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menghormati sang mendiang dan memastikan hal yang sama tak akan terjadi lagi," imbuhnya.
Konser Summer Swag 2022 sebelumnya telah memicu banyak kontroversi sejak awal digelar, seperti kritik soal penggunaan 300 ton air yang disemprotkan ke para penonton saat konser berlangsung.
Akibat kerumunan penonton yang jumlahnya sangat banyak, penyebaran kasus COVID-19 juga kembali menyebar di antara penonton.