Agensi Peringatkan Pembuat Akun Palsu Jo Jung Suk untuk Penipuan
- Allkpop
VIVA Showbiz – Media Korea Selatan tengah dihebohkan dengan kejahatan penipuan secara online dengan melakukan pencurian data korban atau phishing. Kejahatan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku yang meniru aktor Jo Jung Suk.
Kasus tersebut membuat agensi yang menaungi sang aktor, JAM Entertainment, geram dan memberikan peringatan tegas kepada pelaku. Melansir AllKpop, pihak agensi memberikan peringatan terhadap para penggemar supaya berhati-hati dengan kejahatan phising tersebut.
"Ini JAM Entertainment. Baru-baru ini ada yang berupaya melakukan penipuan phishing oleh akun palsu yang menggunakan nama aktor kami (Jo Jung Suk)," tulis pihak agensi, dikutip VIVA, Jumat 22 April 2022.
Pelaku yang menggunakan akun palsu tersebut mendekati korbannya melalui komentar atau pesan pribadi (DM) di media sosial.
"Seseorang menggunakan akun palsu tersebut untuk mendekati seseorang melalui komentar atau mengirim DM. Kami meminta kalian untuk waspada dan berhati-hati," sambungnya.
Pihak agensi juga membantah bahwa Jo Jung Suk telah menyalahgunakan sosial media untuk melakukan kejahatan. Bahkan, sang aktir tidak memiliki akun media sosisal pribadi yang digunakan untuk menghubungi seseorang melalui pesan pribadi.
"Kami menegaskan bahwa aktor Jo Jung Suk tidak menggunakan akun media sosial pribadi apapun termasuk menghubungi seseorang melalui komentar atau DM," tulisnya.
JAM Entertainment dalam pernyataan resminya juga mengimbau agar para penggemar lebih berhati-hati. Terutama bagi mereka yang telah menerima komentar atau pesan dari akun palsu yang mengatasnamakan Jo Jung Suk untuk segera melapor.
"Kalau salah satu dari kalian menerima komentar maupun pesan pribadi dari seseorang yang mengaku Jo Jung Suk, harap laporkan apapun yang terjadi serta harap berhati-hati agar tidak mengalami kerugian apapun. Terima kasih," tulisnya.
Nyaris Jadi Korban Penipuan, Kisah Zahra dan Pakaian Impor yang Tertahan
Penipuan mengatasnamakan Bea Cukai adalah salah satu bentuk penipuan yang semakin marak di tengah antusias masyarakat berbelanja online.
