Jadi Korban Penipuan, Ini Alasan Jessica Iskandar Tak Cerita ke Anak
- VIVA / Aiz Budhi
VIVA Showbiz – Jessica Iskandar menjadi korban dugaan penipuan dengan modus penyewaan mobil yang terjadi di Bali. Tak tanggung-tanggung wanita yang akrab disapa Jedar itu mengalami kerugian sebesar Rp9,853 miliar akibat penipuan tersebut.
Sebagai informasi, pelaku dari dugaan penipuan tersebut adalah seorang pengusaha rental mobil berinisial CSB atau S. Awalnya, S mengajak Jessica kerja sama untuk menyewakan mobil-mobil miliknya.
Jessica menyerahkan mobil miliknya yang berjumlah 11 unit kepada S untuk disewakan. Dua di antara jenis mobil itu adalah adalah Alphard dan Mini Cooper.
S menjanjikan sebuah keuntungan kepada Jessica dalam setiap bulannya. Ternyata, S hanya memenuhi kewajibannya di awal-awal saja.
Setelahnya, Jessica menjelaskan S tidak memenuhi kewajibannya. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata S tidak pernah mengirim uang kepada Jessica seperti yang sudah dijanjikan di awal. Menurut Jessica, S hanya mengirim bukti transfer palsu.
“Akhirnya saya mengecek semua transaksi yang dikirimkan oleh S kepada saya. Semua uang tersebut ternyata tidak pernah masuk ke rekening saya, hanya ada beberapa di awal-awal saja pada saat mobil Alphard dan Mini Cooper. Selebihnya S mengirimi saya Bukti Transfer palsu,” kata Jessica Iskandar pada saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Juni 2022.
Jessica menjelaskan, kerugian uang yang dialaminya itu berpengaruh kepada keluarganya, mengingat jumlahnya yang tidak sedikit. Terlebih, Jessica mengaku uang itu bisa digunakan untuk masa depan kedua putranya.
“Namanya kehilangan materi berpengaruh kepada kita sebagai keluarga. Ini uang buat masa depan El dan Baby Don,” ujar Jessica Iskandar.
Dalam kesempatan yang sama, Jessica mengaku enggan menceritakan masalah penipuan yang dialaminya ini kepada sang buah hati khususnya El Barack. Sebagai seorang ibu, Jessica sangat menjaga psikis El.
“Tidak ceritakan. Yang penting kita tetap menjaga ke anak-anak. Kami tidak tunjukan kesedihan kita ke anak,” kata Vincent.
“Takut mengganggu psikis anak,” ucap Jessica menambahkan.