Shinzo Abe Tewas Ditembak, Jerome Polin: Shock Banget
VIVA Showbiz – YouTuber Jerome Polin terkenal sebagai konten kreator yang sempat mengenyam pendidikan di Jepang. Ia sering kali membuat konten tentang cara unik belajar matematika di media sosialnya.
Seperti diketahui bahwa Jerome mengambil jurusan Matematika Terapan di Universitas Waseda dan mulai terjun ke dunia YouTube bersama tiga sahabatnya di Jepang, yaitu Otsuka, Yusuke, dan Tomo.
Kini Jerome telah kembali ke Indonesia setelah lulus pendidikan sarjananya.
Terkait kasus penembakan yang terjadi di Jepang dan menewaskan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, Jerome turut berkomentar dan mengungkapkan rasa belasungkawanya.
Sebagai seorang yang sempat tinggal dan bersekolah di Jepang, Jerome mengaku terkejut atas insiden yang terjadi di negeri Sakura tersebut. Menurutnya, kejadian itu begitu menakutkan dan sangat jarang terjadi di Jepang.
"Shock banget liat berita kalo ex Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ditembak.. Gila serem banget woy," tulis Jerome di Instagram story, Jumat 8 Juli 2022.
Pria yang bermimpi ingin menjadi menteri pendidikan itu tidak dapat berkata-kata lagi atas kejadian yang menjadi duka bagi banyak orang tersebut.
Sejauh yang dketahuinya, pistol adalah hal yang ilegal apalagi untuk dimiliki oleh warga sipil. Kasus penembakan juga sangat jarang terjadi sehingga insiden itu begitu mengejutkan.
"Btw di Jepang tuh pistol gak legal sebenernya.. dan kasus penembakan tuh jarang banget. Ngeri banget," ungkap Jerome.
Pria yang masuk dalam daftar 30 Under 30 Forbes Asia itu juga menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya Shinzo Abe.
"Barusan confirmed kalo Abe Shinzo meninggal. RIP," lanjutnya.
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dinyatakan meninggal dunia di usia 67 tahun. Ia meninggal setelah ditembak saat tengah berpidato di barat kota Nara.
Sesaat setelah penembakan terjadi, pelaku berhasil diamankan oleh tim keamanan.
Pelaku diketahui bernama Testsuya Yamamagi, berumur 41 tahun yang berasal dari Nara. Testuya Yamamagi dulunya adalah seorang mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang berhenti aktif pada tahun 2005.