Kontroversi Ezra Miller: Perilaku Kasar, Pelecehan Hingga Grooming
- Instagram/iamezramiller
VIVA Showbiz – Ezra Miller diprediksi menjadi bintang besar setelah berperan dalam Perks of Being a Wallflower. Dia juga sukses dalam The Flash hingga menjadi aktivis komunitas antikekerasan berdasarkan gender.
Namun, Ezra Miller terlibat dalam serangkaian skandal di 2020. Dia terekam menyerang penggemar hingga dituding melakukan grooming pada remaja 18 tahun, aktivis Sioux.
Dikutip dari laman Vulture, berikut linimasa perjalanan Ezra Miller mulai dari menjadi bintang yang diperhitungkan hingga terlibat dalam sejumlah skandal.
Awal karier
Ezra Miller tumbuh di New Jersey dan tinggal bersama ayahnya. Dia memulai karier akting dengan Miller membintangi opera karya Robert Wilson dan Philip Glass, White Raven, pada 2001.
Kemudian pada Mei 2011 dia memulai peran kecil di televisi dan ambil bagian dalam beberapa film. Lantas, pada 2012 dia berperan dalam Perks of Being a Wallflower, film yang mendapat pengakuan dalam Toronto Film Festival.
Kariernya mulai memuncak dan Miller berhasil mendapat peran Flas dalam DC Comics cinematic universe. Pada 2016. Miller muncul pertama kali sebagai Flash dalam Batman v. Superman: Dawn of Justice.
Perilaku erotis, kekerasan dan dugaan grooming
Pada 1 April 2020, sebuah cuitan yang telah dihapus terdapat video yang diduga memperlihatkan Miller mencekik seorang wanita dan melemparnya di rikið Kaffihús, sebuah bar di Reykjavik, Islandia. Variety mengonfirmasi bahwa kekerasan itu terjadi di sebuah bar terkenal dan pegawai mengenali Miller dalam video, yang mereka antar.
Kemudian pada 27 Maret 2022, Miller diamankan di Hawaii dan dituntut atas perilaku tidak menyenangkan serta pelecehan usai terjadi serangan fisik terhadap pelayan di bar karaoke.
Menurut Departemen Kepolisian Hawaii, Hilo Patrol, polisi menduga bahwa Miller kesal saat pendamping karaoke mulai menyanyikan lagu Shallow dari film A Star is Born.
Miller bebas dengan uang jaminan yang dibayar oleh pasangan yang tinggal bersamanya di sebuah hostel.
Karena rangkaian kasus kekerasan itu, peran Miller sebagai The Flash terancam hilang.
Namun, tiga minggu setelah ditangkap pada Maret, Miller kembali diamankan di Hawaii karena diduga melempar kursi yang mengenai seorang wanita di sebuah pesta privat.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 8 Juni 2022, pasangan orangtua dari aktivis 18 tahun, menuduh Miller melakukan grooming pada anak mereka.
Dalam dokumen pengadilan yang diperoleh TMZ, penggugat menuduh Miller telah terlibat sejak anak mereka berusia 12 tahun. Hakim memerintahkan permintaan perlindungan di mana Miller tidak bisa melakukan kontak dengan anak tersebut dalam radius 90 meter dari rumah mereka.