Feby Febiola Akui Pendendam, Berubah Setelah Terkena Kanker

Feby Febiola
Sumber :
  • IG Feby Febiola

VIVA – Artis kenamaan Feby Febiola pernah mengidap penyakit kanker ovarium stadium 1C. Diketahui jika dirinya menderita penyakit itu pada tahun 2020 lalu. Feby Febiola merasakan ada sesuatu di perutnya, seperti orang sakit maag. 

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

"Ada sesuatu yang aneh, gue makan mual-makan mual. Kayak orang sakit maag, kembung enggak jelas gitu kan. Cuma kayak GERD tapi kontinyu terus gak pernah berhenti. Bahkan minum obat kambuh lagi. Turned out ada tumor di indung telur sebelah kanan," kata Feby Febiola dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo.

Awalnya ia tak ingin chek up. Setelah kejadian itu, Feby memutuskan untuk check up. Dan dia didiagnosa oleh dokter terkena kanker ovarium. 

Iis Dahlia Sebut Artis Inisial L Suka Gosipin Dia, Netizen Tebak Nama Ini

Feby pasrah dengan penyakit yang di deritanya

Feby Febiola

Photo :
  • Instagram @febyfebiola_
Penting! Ini Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara

Awalnya, Feby merasa takut ketika mengetahui penyakit yang di deritanya. Ia kaget dan takut dengan apa yang akan dia hadapi kedepannya. Terlebih harus melakukan operasi. Setelah mengalami rasa ketakutan itu, ia mulai menerima keadaan.

"Biasanya setelah proses takut baru ada namanya proses penerimaan. Setelah menerima ya pasrah," katanya.

Namun proses penerimaan Feby butuh waktu yang cukup lama. Bahkan ia mempertanyakan kepada Tuhan kenapa dia harus mendapat penyakit kanker ini.

Feby Febiola menderita tumor ganas

Feby Febiola

Photo :
  • Instagram @febyfebiola_

Sebelum di diagnosa menderita kanker, awalnya ia tahu bahwa di perutnya ada tumor yang sangat besar. Dokter pun belum bisa mengetahui apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Kemudian ia harus dioperasi dulu. Saat dioperasi itulah sampel dari tumornya diambil dan dikirim ke laboratorium untuk dipastikan.

"Kalau seandainya ganas itu gue harus operasi angkat rahim. Tapi kalau misalnya jinak, hanya akan diambil sebelah kanan, karena kiri masih bagus, abis itu dipertahankan. Tapi ternyata ganas," ujarnya.

Malam sebelum operasi, ia berdoa kepada Tuhan agar tumornya jinak. Ternyata, tumornya ganas dan rahimnya harus diangkat.

Setelah menjalani operasi angkat rahim, Feby kemudian melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali. Ia sampai botak dan merasakan efek samping lainnya.

Semenjak kejadian itu, Feby pun mengubah semua pandangannya terhadap Tuhan. Ia mengaku bahwa dulu ia memandang Tuhan sebagai provider atau penyedia.

"Kita selalu diajar God is provider, tapi cuma sekedar itu aja. Jadi kita tuh menganggap tuhan sekedar penyedia aja. Eh Tuhan, gue mau giniloh, tolong kabulin. Gitu. Dulu gue mikir gitu. Gue berharap terjadi sebuah keajaiban berdasar kemauan gue sebagai manusia," tuturnya.

Pada akhirnya, ketika itu tidak menjadi kenyataan, kebanyakan orang kecewa. Namun justru saat ia mengalami hal itu, pada saat itu ia ingin mencari tau alasannya.

Feby mengaku baru menemukan jawabannya setelah ia melewati kesakitan karena penyakitnya. Menurutnya yang penting bukan apa yang terjadi kepadanya, tapi penyertaan Tuhan itu sendiri.

"Karena hidup ini kita gak bisa menghindar dari hal-hal yang buruk. Tapi Tuhan menjanjikan dalam setiap hal buruk itu, ia selalu ada," ucapnya.

Ia mengatakan dalam hal yang terburuk itu kadang- kadang manusia menemukan dan Tuhan menunjukkan kuasanya yang terbesar.

Ia pun membuktikannya sendiri. Ia merasakan kedamaian saat di kemoterapi. Saat tulang belakangnya ditusuk untuk diberikan obat penenang, ia tidak merasakan sakit. Setelah menjalani kemoterapi, Feby mengatakan bahwa ia menjalani pola hidup yang lebih sehat.

"Terus, lu tadi bilang, gua mengubah hidup sehat? Emang tadi sebelumnya enggak sehat hidup lu? Apa yang menurut lu gak sehat saat itu?"tanya Denny Sumargo.
"Pola pikir gue. Banyak dendam gue. Jujur sih gue pendendam," jawab Feby.

Feby mengaku jika dulunya ia masih sering kepikiran dengan orang yang menyakitinya. Apalagi waktu awal menikah sama suaminya. Ia banyak mendapat cibiran, bahkan oleh keluarganya sendiri. Hal itu juga menimbulkan banyak keributan.

Ia mengaku sebelum didiagnosa kanker ovarium, Feby masih membawa rasa bersalah dan rasa dendamnya. Namun setelah dinyatakan sakit, ia mulai pengertian.

"Tinggalin semuanya, move on for your live, its okay semua orang pada berbuat dosa, gue apalagi. Gue yang paling tau dosa gue gitu kan. Jadi emang sudah terjadi, move on, bertobat. Berubah ke arah yang lebih baik," jelasnya.

Namun setelah sembuh dari kanker, Feby Febiola mulai meninggalkan perasaan dendamnya perlahan-lahan dan mulai berubah jadi lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya