Tiara Andini Nangis Nonton My Sassy Girl Pertama Kali
- Instagram @tiaraandini
VIVA – Salah satu film paling ditunggu di tahun 2022 ini, My Sassy Girl akhirnya akan resmi tayang dalam waktu dekat, tepatnya pada tanggal 23 Juni 2022. Sebelum resmi tayang, Falcon Pictures selaku rumah produksi terlebih dahulu mengadakan acara gala premiere pada hari Jumat malam, 17 Juni 2022, di CGV Grand Indonesia Jakarta.
Acara gala premiere itu dihadiri oleh banyak orang khususnya para penggemar. Sebagai informasi, film My Sassy Girl dibintangi oleh aktor ternama Jefri Nichol dan penyanyi Tiara Andini. Kedua pemeran utama itu hadir dalam acara gala premiere tersebut.
Setelah menyaksikan film yang dibintanginya, Tiara mengaku merasa senang sekaligus gugup. Bahkan, Tiara mengaku sempat menangis saat di bagian akhir film
"Alhamdulillah sampai sekarang aku masih deg-degan banget. Jujur tadi waktu ending itu aku netesin air mata, kayak kerasa banget di situ aku ceritanya kayak kangen banget sama Gian (Jefri)," kata Tiara Andini.
Tiara mengaku merasa sangat senang usai menyaksikan film My Sassy Girl. Ia bahkan mengaku ketagihan dan akan menonton lagi film tersebut.
"Senang banget. Aku ngerasa kayak nagih ya, 'boleh nih lagi'," kata Tiara.
Selain Jefri Nichol dan Tiara Andini, film My Sassy Girl juga dibintangi oleh Raja Giannuca, Petrus Mahendra, Ibnu Wardani, Surya Saputra, Indy Barends, Ferry Salim, Aida Nurmala, Vonny Cornelia, Mahalini Raharja, Axel Mathew, Anrez Adelio, Dewa Dayana, Jaja Miharja, Maudy Efftonisa, Ence Bagus, dan Iyan Darmawan.
Film My Sassy Girl bercerita tentang sosok Gian (Jefri Nichol) yang seharusnya pergi ke rumah tantenya karena sang tante ingin menjodohkan Gian dengan mantan kekasih almarhum anaknya. Namun sejak di stasiun hingga di dalam gerbong kereta, Gian terjebak dalam situasi harus mengurus gadis mabuk bernama Sisi (Tiara Andini) hingga harus membawanya ke hotel.
Terjadi kesalahpahaman antara Gian dan Sisi, namun justru kesalahpahaman itulah yang membawa mereka ke dalam pertemuan demi pertemuan selanjutnya, membentuk sebuah kebersamaan di mana Gian menemukan dirinya tak bisa dan tak mau lepas dari Sisi meski Sisi seringkali mem-bully-nya.
Sisi yang punya sisi muram akibat masa lalunya pun menemukan kebahagiaan setiap kali bersama Gian. Sayangnya Sisi selalu merasa ia tidak pantas berbahagia, sementara Gian selalu berusaha menuruti kemauan Sisi, seaneh apapun permintaan itu. Gian ingin membawa Sisi lepas dari kesedihan yang kerap Gian temukan di antara segala tingkah Sisi yang konyol.