Soal Rendang Babi, Gus Miftah: Sejak Kapan Rendang Punya Agama?
- ist
VIVA – Pekan lalu, publik dihebohkan dengan kemunculan menu makanan rendang dari olahan daging babi. Kemunculan menu rendang dari olahan daging babi ini diketahui menyebabkan kehebohan di masyarakat.
Usut punya usut usaha tersebut hanya buka selama tiga bulan di tahun 2020 lalu.
Pemilik usahanya pun yang sempat dimintai keterangan pihak kepolisian meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan terkait menu makanan yang dijualnya.
Polemik rendang dari olahan daging babi ini juga menjadi sorotan pemuka agama kenamaan Gus Miftah. Melalui akun Instagramnya, Gus Miftah angkat bicara mengenai polemik rendang daging babi itu.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 168, wahai para manusia makanlah makanan yang halal dan baik yang ada di muka bumi," kata Gus Miftah.
Lebih lanjut, diungkap oleh Gus Miftah, berdasarkan surat Al Baqarah ayat 168 itu, kewajiban untuk mengonsumsi makanan halal adalah untuk orang Islam.
Sementara itu, bagi mereka yang non Islam dipersilahkan untuk mengonsumsi jenis makanan apa pun.
"Kewajiban makan makanan yang halal itu untuk orang Islam ya, orang non Islam ya terserah mau makan apa. Termasuk mau dimasak dengan bumbu apa, dengan cara apa, ya selera mereka," ujar beliau.
Gus Miftah bahkan mengucapkan terima kasih kepada para penjual makanan yang menjual makanan haram dan memberikan label non halal.
Gus Miftah juga menghimbau masyarakat untuk tidak emosi ketika melihat makanan non halal. Masyarakat hanya cukup tidak membeli makanan non halal itu.
"Saya justru berterima kasih dengan para penjual makanan yang menjual makanan haram dan memberikan label non halal, sehingga ketika melihat makanan non halal yang kita lakukan jangan emosi cukup dengan tidak dibeli selesai," ujar dia.
Gus Miftah juga sempat menyinggung terkait olahan rendang dengan agama.
"Ngomong-ngomong sejak kapan ya rendang punya agama?," kata Gus Miftah.