Fakta-fakta Kevin Hillers Alami Penganiayaan Oleh Wanita Inisial SK
- Instagram @kevin_hillers_
VIVA – Aktor tampan Kevin Hillers mengejutkan publik. Diketahui jika Kevin melaporkan seorang wanita berinisial SK atas dugaan penganiayaan yang dilakukan SK kepada Kevin Hillers pada akhir Mei 2022 lalu.
Kevin Hillers laporkan dugaan penganiayaan
Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa aktor Kevin Hillers telah dilaporkan kepada pihak berwajib.
"Kita mau buat laporan penganiayaan sehubungan dengan kejadian 26 Mei yang lalu. Klien saya Kevin Hillers diduga dianiaya oleh seorang perempuan dengan inisial SK sehingga kami ingin membuat Laporan Pengaduan (LP) dulu," kata Kuasa Hukum Kevin Hillers, Deka Saragih mengutip dari tayangan YouTube.
Kronologi penganiayaan
Diungkap oleh Deka Saragih, insiden dugaan penganiayaan itu terjadi di sebuah hotel di kawasan Puncak, Bogor Jawa Barat. Insiden dugaan penganiayaan itu bermula saat Kevin mengingatkan SK untuk tidak mengganggunya saat sedang melakukan pekerjaan review.
"Kurang lebih situasi ini terjadi pada 26 Mei 2022 di sekitar jam setengah jam 9 di salah satu hotel di Puncak Bogor. Ini bermula dari permasalahan sederhana dimana klien saya hanya mengingatkan saudara SK tidak mengganggu Kevin saat mengkaji atau mereview kerjaan dia sesederhana itu, peringatkan baik-baik sebanyak tiga kali," ucapnya.
Pada peringatan ketiga, SK diketahui melakukan penyerangan bertubi-tubi kepada Kevin Hillers yang berujung pada pemukulan dan tendangan pada area pinggang Kevin.
"Pada peringatan ketiga dilakukan Kevin dia melakukan penyerangan bertubi-tubi diujungnya ada sebuah tindakan dari SK yang secara sengaja menyerang dengan cara memukul, menendang di bagian pinggang area perut yang sedang sakit," jelasnya.
Kevin Hillers mengalami cidera sebelum penganiayaan
Kevin Hillers mengaku sebelum insiden tersebut dirinya sudah didiagnosis dengan HNP atau saraf kejepit. Dengan adanya insiden pemukulan yang dilakukan oleh SK berujung dengan kondisinya yang makin parah.
"Jadi HNP ini bisa lumpuh kalau tidak diobati dan dokter mengingatkan tidak boleh ada benturan sama sekali. Sebelum dugaan tindakan penganiayaan oleh SK kondisi sudah jauh membaik,” ujarnya.
“Dokter menyarankan untuk menghentikan konsumsi obat anti nyeri, kontrol sudah dua minggu sekali. Setelah kejadian malamnya saya merasakan sakit, saya ke rumah sakit. Dokter bilang kondisi menurun, saya minum lagi obat anti nyeri dan harus kontrol dokter secara rutin," ucapnya.
Kevin juga mengungkap bahwa dirinya mengalami beberapa luka yang dialaminya pasca dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh SK.
"Akibat yang dialami salah satunya memar di bagian beberapa tubuh, kepala, tangan, di badan, di kepala keras, kalau fatal di belakang aktivitas kerja terganggu," tegasnya.
Penganiayaan menggunakan benda-benda berbahaya
Deka mengungkap dalam insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan teman wanita Kevin Hillers itu juga menggunakan beberapa benda padat seperti mangkok hingga termos.
"Runtutan ceritanya panjang, semacam benda padat seperti mangkuk, garpu, bekas makanan termos dll menjadi salah satu kita berikan ke pihak kepolisian, itu salah satu tindakan yang dilakukan SK," jelasnya.
Kevin tidak melakukan kekerasan
Alasan yang memicu SK menggunakan benda tumpul untuk menyerang Kevin Hillers sendiri belum diketahui. Deka mengungkap bahwa kliennya tidak melakukan kekerasan verbal yang memicu tindakan agresif dari SK.
"Kata kasar dari bukti yang kami miliki kita tidak temukan situasi Kevin mengucap kata kasar 'menghina atau memaki' saudara SK tidak. Kalau alasan kenapa begitu tepatnya biar dia saja yang memberikan keterangan itu," jelasnya.
Bukti kuat penganiayaan
Pihaknya telah melampirkan sejumlah bukti-bukti untuk mendukung laporan dugaan penganiayaan yang dialami oleh Kevin Hillers.
Salah satunya yaitu video berdurasi 45 menit yang diduga merupakan video dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh SK terhadap kliennya.
"Pada prinsipnya kita gak bisa share paling tidak ada video panjangnya 45 menit biar dilihat secara objektif. ada foto akibat situasi itu kemudian ada saksi-saksi rekam medik pra dan pasca penganiayaan," ujar dia.