Momen Haru Ridwan Kamil Menangis di Pelukan Ibunda
- Twitter.
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya pulang ke Tanah Air setelah berada di Swiss sekitar tujuh hari dalam rangka mencari keberadaan sang putra Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang tenggelam di Sungai Aare, Swiss.
Ridwan Kamil pulang ke Bandung bersama istrinya, Atalia Praratya dan sang putri, Camillia Laetitia Azzahra alias Zara. Mereka tiba di Indonesia pada Jumat, 3 Juni 2022, pukul 16.00 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang.
Setibanya di Tanah Air, Ridwan Kamil bersama sang istri disambut oleh orang-orang terdekat. Video penyambutan itu viral di media sosial khususnya Instagram.
Dalam video itu, juga ditampilkan momen mengharukan saat Ridwan Kamil memeluk sang ibunda. Ia tampak memeluk sang ibunda yang tengah duduk di sebuah kursi dengan disaksikan oleh orang-orang yang ada di tempat tersebut.
Karangan bunga berisi doa dan ucapan belasungkawa pun memenuhi kediaman Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat. Ya, banyak pihak yang ikut merasa berduka dan kehilangan atas kepergian Eril.
Sebagai informasi, pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril hingga saat ini belum membuahkan hasil. Eril pun akhirnya dinyatakan telah meninggal dunia. Informasi itu disampaikan langsung oleh Ridwan Kamil dalam unggahan di Instagram pribadinya.
“Innalilahi wainna illaihi rajiun, Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz. Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan,” tulis Ridwan Kamil dikutip VIVA, Sabtu, 4 Juni 2022.
Dalam unggahannya itu, Ridwan Kamil juga menyampaikan bahwa meski sudah dinyatakan wafat, namun pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
“pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” tulis Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?
Ridwan Kamil yang maju Pilkada Jakarta berpasangan dengan Suswono, menyebut pihaknya menemukan banyak temuan dalam pelaksanaan pilkada di Jakarta. Kenapa tak gugat ke MK?
