Felika Stephani Tunda Perilisan Video Klipnya Bareng Dimas Ahmad
- IG @felika_stephani
VIVA – Baru-baru ini penyanyi cantik Felika Stephani menyelesaikan proses syuting untuk video klip single terbarunya yang berjudul "Bukan Aku yang Kau Cinta". Video yang baru saja rampung digarap ini nampaknya harus ditunda perilisannya.
Video klip yang digadang-gadang akan dirilis dalam waktu dekat ini terpaksa harus ditunda perilisannya. Pasalnya, ketika proses penggarapan video klip tersebut dan telah melakukan persiapan promosi, Felika justru mendapatkan banyak sindiran bahkan hujatan tak tanggung-tanggung dari banyak warganet di jagat sosial media.
Banyak warganet yang menghujat video klip tersebut, usai Felika Stephani diketahui beradu akting dengan pria yang mirip dengan Raffi Ahmad ini, yakni Dimas Ahmad.
Dimas ahmad
Banyak yang tidak menyukai kedekatan Felika dan Dimas saat menggarap proses video klip. Meskipun hanya sekadar membuat video klip, namun nyatanya banyak warganet yang tidak suka  Felika harus beradu akting dengan Dimas Ahmad.
Tak sedikit warganet lebih menyukai jika Dimas Ahmad dekat dekat dengan Chika Chandrika. Oleh karena itu, proses perilisan video klip tersebut harus ditunda dalam beberapa waktu. Dengan adanya hal tersebut, tak membuat Felika Stephani ambil pusing dan lebih memilih tidak menghiraukan berbagai hujatan yang datang dari warganet di jagat sosial media.
"Aku juga bingung ya. Di medsos aku banyak banget yang gak suka kalau aku dekat sama Dimas. Padahal itu hanya kerjaan. Tapi ya sudah, diterima aja," kata Felika kepada wartawan, baru-baru ini.
Kendati demikian, dengan adanya hal tersebut tidak membuat pemilik nama Felika Stephani berhenti berkarya. Di tengah banyaknya hujatan yang datang, Felika akhirnya lebih memilih untuk mengubah rencana dengan merilis single berjudu "Inget Dulu". Di mana lagu tersebut memang sudah disiapkan lebih dulu daripada project yang digarap oleh Dimas Ahmad.
Â
Atta Halilintar Hadirkan BALIN, Disebut Lagu dengan Produksi Video Klip Terbesar
BALIN" menggabungkan nasionalisme dan musik modern dalam produksi epik, membangkitkan semangat juang, persatuan, dan apresiasi bagi atlet serta generasi muda Indonesia.
