Prosesi Kremasi Tangmo Nida Dikejutkan Ular Kobra, Pertanda Apa?
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Nama mendiang, Tangmo Nida, aktris asal Thailand kembali menjadi sorotan. Hal ini menyusul dengan prosesi kremasi jenazah Tangmo Nida yang digelar pada Selasa 24 Mei 2022 pagi kemarin.
Meski kasus kematian Tangmo Nida masih menjadi kontroversi, namun jenazah Tangmo Nida diketahui telah menjalani proses kremasi di krematorium the Rangsit Methodist Church di Provinsi Pathum Thani.
Prosesi kremasi jenazah Tangmo Nida berlangsung pada pukul 11.00 Selasa kemarin. Proses kremasi jenazah Tangmo Nida diketahui dihadiri sebanyak 150 tamu di lokasi tersebut.
Hal ini menyusul dengan protokol kesehatan COVID-19 yang masih berlaku di Thailand. Namun di tengah prosesi tersebut wartawan lokal sempat dibuat terkejut.
Sebab, saat melakukan berita Upacara Kremasi Tangmo Nida di Gereja Metodis Rangsit, Khlong Si, Provinsi Pathum Thani, saat itu upacara peletakan bunga hampir selesai.
Seekor ular kobra merayap masuk ke area gereja, yang cukup mengejutkan media. Sebelum membantu menangkap kobra tersebut di dalam botol untuk melepaskannya kembali ke alam.
Sementara itu, menurut laporan media lokal Rabu pagi ini pihak keluarga akan mengambil abu jenazah Tangmo Nida. Sebelumnya, jenazah Tangmo Nida sempat menjalani proses autopsi sebanyak dua kali.
Menurut hasil autopsi kedua, terdapat 22 luka di kaki jenazah. Namun tidak ditemukan gigi yang patah, tulang patah, atau luka di wajah juga di kepalanya.
Pada April lalu, Tangmo Nida disebut polisi tidak jatuh dari kapal secara tidak sengaja, tapi mereka juga menyebut tidak menemukan indikasi pembunuhan.
Untuk diketahui, Tangmo Nida diketahui terjatuh dari speedboat yang membawanya dari jembatan Krung Thon ke jembatan Rama VII pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu. Jenazah Tangmo Nida sendiri baru ditemukan petugas mengambang pada Sabtu 26 Februari 2022 di Sungai Chao Praya.
Dari kasus ini pihak kepolisian Thailand telah mendakwa enam orang yakni Thanupat Lerttaweewit yang merupakan pemilik kapal. Paibul Trikanchananan yang merupakan pengemudi kapal, Wisapat Manomairat, Nitas Kiratisoothisathorn, Idsarin Juthasuksawat, dan Peem Thamthisasri.
