Fakta Kristin Chenoweth Bisa Terkait dengan Kasus Girl Scout Murders

Kristin Chenoweth
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Serial baru berjudul Keeper of the Ashes: The Oklahoma Girl Scout Murders, sebuah dokumentasi kejahatan, akan tayang perdana akhir bulan ini di Hulu. Serial tersebut akan membongkar kasus The Oklahoma Girl Scout Murders atau pembunuhan gadis pramuka di Oklahoma yang terjadi pada tahun 1977. Tiga gadis pramuka dibunuh dalam perjalanan berkemah. Meskipun polisi telah menangkap seorang tersangka, namun Ia akhirnya dibebaskan dari semua tuduhan.

Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pria di Deliserdang Terancam Hukuman Mati

Kristin Chenoweth, aktris 53 tahun, sedang beristirahat dari aktivitasnya di Broadway untuk mengunjungi tempat asalnya yaitu Oklahoma. Kristin Chenoweth kembali untuk menjadi pembawa acara Keeper of the Ashes: The Oklahoma Girl Scout Murders.

"Saya ingat, saya seharusnya ikut dalam perjalanan itu, tetapi saya jatuh sakit dan ibu berkata, 'Kamu tidak boleh pergi,'" katanya, dilansir dari kanal YouTube ABC News, Rabu 18 Mei 2022. 

Deretan Kasus Polisi 'Pencabut Nyawa' Sepanjang 2024, Tembak Mati Rekan hingga Ibu Kandung

Kondisi tersebut membuat Kristin merasa bahwa ia terkait dengan kasus pembunuhan itu karena ia yang saat itu berusia 9 tahun bisa jadi salah satu dari korban jika ikut pergi berkemah.

"Itu melekat dengan saya sepanjang hidup saya. Saya bisa menjadi salah satu dari mereka," ujar Kristin.

Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pria di Deliserdang, Mayatnya Dibuang ke Kolam

Lantas apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut? Berikut ini adalah rangkuman kasus pembunuhan gadis pramuka di Oklahoma yang dilansir dari berbagai sumber.

Menurut St. Petersburg Times, pada tahun 1977, sekelompok gadis pramuka tiba di Camp Scott, yang terletak di dekat Locust Grove, Oklahoma. Pada malam pertama perjalanan, tiga gadis bernama Lori Farmer (8), Michele Guse (9), dan Doris Denise Milner (10), dilecehkan dan dibunuh secara seksual di luar tenda mereka.

Sepuluh hari kemudian, polisi menetapkan Gene Leroy Hart (35) sebagai tersangka. Diketahui bahwa Hart pernah melarikan diri dari penjara untuk kejahatannya yang lain. Ia kemudian didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Tetapi, pada 1979, juri menyatakan bahwa Hart tidak bersalah. Berdasarkan laporan CNN, Hart akhirnya meninggal di penjara saat menjalani hukumannya atas kasusnya yang lain.

Saat itu, penyelidikan kasus pembunuhan tersebut tidak dilanjutkan, seperti yang disampaikan oleh Don Sharp, wakil inspektur investigasi khusus untuk Biro Investigasi Negara Bagian Oklahoma.

Baru-baru ini, Sheriff Mayes County Mike Reed mengungkapkan hasil tes DNA terbaru. Hasil tes DNA diumumkan kepada publik atas permintaan keluarga korban. Reed berpendapat bahwa hasil tes DNA tersebut mampu membangun sebagian profil sang pembunuh.

"Kecuali sesuatu yang baru muncul, sesuatu yang terungkap yang tidak kami sadari, saya yakin di mana saya duduk atas kesalahan dan keterlibatan Hart dalam kasus ini," ungkap Reed, dilansir dari Tulsa World (18/5/2022).

Kini, serial terbaru dari ABC News akan menyelami kasus tersebut berdasarkan hasil tes DNA terbaru dengan tujuan untuk mengidentifikasi si pembunuh.

"Ini adalah kisah yang saya harap tidak pernah saya ceritakan," ungkap Kristin dalam trailer serial itu.

"Itu menghantuiku setiap hari. Tapi cerita ini, perlu diceritakan," sambungnya.

Kristin merasa bahwa Ia perlu kembali ke tempat asalnya untuk mengusut kembali kasus pembunuhan yang mengerikan itu sebagai wujud penghormatannya terhadap ketiga korban.

"Ketika saya memikirkan ketiga gadis itu, saya bertanya-tanya apa cara terbaik untuk menghormati mereka," ungkap Kristin.

"Itulah sebabnya saya kembali ke rumah, untuk menemukan jawaban sekali dan untuk selamanya," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya