Psikolog Ungkap Dugaan Kekerasan Seksual Johnny Depp pada Amber Heard
- The Sun
VIVA – Kisruh hubungan Amber Heard dan Johnny Depp kian memanas dalam kasus persidangan pencemaran nama baik senilai puluhan juta dollar. Terkini, psikolog yang jadi saksi tim hukum Amber Heard menyebut artis Aquaman tersebut mengidap masalah mental.
Dikutip dari laman India Times, Rabu, 4 Mei 2022, Tim hukum Amber Heard memanggil saksi pertama mereka dalam persidangan pencemaran nama baik dengan Johnny Depp. Seorang psikolog yang bersaksi mendukung Heard mengatakan kepada hakim bahwa aktris 36 tahun itu memiliki gangguan stres pasca-trauma karena pelecehan fisik dan seksual oleh mantan suaminya Johnny Depp.
Sang psikolog, Dawn Hughes bersaksi bahwa dia mendiagnosis Heard setelah memeriksanya selama 29 jam dan meninjau catatan terapi. Dia menekankan bahwa mantan suami Heard, Depp, terlibat dalam “kekerasan tingkat tinggi”.
Hughes mengingat beberapa contoh dugaan kekerasan seksual, yang berasal dari kecemburuan obsesif Depp dan dalam upaya untuk menunjukkan dominasi dan kekuatannya dalam hubungan mereka.
"Dia melemparkannya ke tempat tidur, merobek baju tidurnya, dan mencoba berhubungan seks dengannya," Hughes bersaksi.
Hughes juga menguatkan cerita Amber Heard dengan mengingat insiden di mana Johnny Depp diduga berhubungan intim pada Heard dengan jarinya dan, pada satu kesempatan, dengan botol. Dia turut mengatakan bahwa Depp menunjukkan kecemburuan khusus terhadap James Franco, yang dia tuduh dan yakini memiliki hubungan dengan Heard.
"Insiden ini sering terjadi dalam kemarahan yang dipicu oleh narkoba,” katanya.
Menurut laporan, Heard akan membagikan yang lebih lengkap tentang dugaan pelecehan setelah dia mengambil posisi saksi psikolog. Hughes dipanggil ke tribun untuk membantah kesaksian Shannon Curry, seorang psikolog yang dipanggil oleh tim Depp minggu lalu.
Saat itu, Curry memberi tahu juri bahwa Amber Heard memiliki gangguan kepribadian ambang. Curry menuding bahwa dia memeriksa Heard selama 12 jam atas nama Johnny Depp. Dia bersaksi melawan Heard dan mengklaim cenderung memberikan pernyataan "terlalu dramatis" dan sering "penuh kemarahan.
Hughes, yang membela Heard, mengatakan dia tidak setuju dengan diagnosis Curry. Bertentangan dengan diagnosis Curry, Hughes mengatakan dalam pemeriksaannya, gejala Heard konsisten dengan korban kekerasan pasangan intim.
Hughes juga mencatat bahwa Heard telah menderita pelecehan dari orang tua sebagai seorang anak dan membawa beban dari dinamika disfungsional dan kenangan sebagai beban dalam hubungannya dengan Depp.
“Dia juga percaya dia bisa memperbaikinya, sama seperti dia mencoba memperbaiki ayahnya. Dia benar-benar percaya dia bisa memperbaiki Mr. Depp dan membebaskannya dari masalah penyalahgunaan zat, tapi itu tidak berhasil," imbuhnya.
Hughes bersaksi bahwa Depp menggunakan "kontrol paksaan" atas Heard dan fokus mengendalikan kariernya.
"'Ambisi' adalah istilah yang dipersenjatai dalam hubungan itu," kata Hughes.
Pihak Johnny Depp memberikan kesaksian dari terapis pasangan, Laurel Anderson, yang mengatakan bahwa mereka terlibat dalam perilaku “saling melecehkan”. Menanggapi hal yang sama, Hughes berpendapat bahwa sementara kedua belah pihak 'mungkin' terlibat dalam kekerasan verbal atau fisik, penting juga untuk melihat keseimbangan kekuatan dalam hubungan.
"Apa yang dibicarakan penelitian dengan sangat jelas adalah Anda harus memeriksa konteksnya,” kata Hughes.
"Anda harus memeriksa perbedaan kekuasaan dan kontrol - dan kontrol koersif - dalam hubungan untuk membuat tekad penuh,” tambahnya.