Youtuber Talitha Pavita Blak-blakan Soal Seks Hingga Masalah Mental

Talitha Pavita
Sumber :
  • VDVC

VIVA – Pentolan Jakarta Uncensored Talitha Pavita blak-blakan soal kerasnya kehidupan anak muda saat ini yang ia jalani. Berawal dari hidup di keluarga yang broken home, Youtuber 26 tahun itu akhirnya harus berhadapan dengan masalah mental hingga seks. Bagaimana kisahnya?

Baiknya Hati Reza Arap Bantu Keluarga Kecelakaan, Minta Warganet Tak Perlu Dipuji

Hadir dalam Perempuan Punya Cerita di kanal VDVC bersama Indy Barends, Talitha membeberkan bahwa ia sudah memiliki 23 tato di tubuhnya. Bukan tanpa alasan, Talitha memakai tato lantaran sebagai pelarian dari kegemarannya dulu untuk menyakiti diri sendiri.

"(Suka tato) pertama, karena suka lihat orang ada tato kayak bagus. Kedua, Aku dulu suka self harm. Karena aku ada border line personality disorder. Jadi ngerelease stres dengan self harm sebelum tato," tuturnya.

Viral Detik-Detik YouTuber Kecelakaan karena Main HP saat Kendarai McLaren

Diakuinya, bentuk sakit dari pemakaian tato tak seberapa dibanding ia harus stres dengan beban di hidupnya. Talitha bahkan kerap memukuli diri sendiri lantaran emosi yang tak stabil.

Talitha Pavita

Photo :
  • VDVC
Terpopuler: Ramalan Zodiak hingga Kumis Domba Bisa Rangsang Gairah Bercinta

"Dulu mukulin muka aku sih. Kayak aku seneng, kebangetan. Sedih, kebangetan. Nggak tahu batesnya kapan. Jadi aku mukulin diri sendiri," terangnya.

Pemilik akun instagram @talpav itu melanjutkan bahwa beban emosi yang menggunung dirasakan karena marah pada sosok keluarga yang dimilikinya. Baik ayah maupun ibunya, tak ada yang mampu memberikan rasa tenang dan hangat tanpa adanya komunikasi terbuka.

"Yang aku rasain puas (setelah pukul muka). Kalay sakitin orang nggak kerasa. Mama akhirnya tahu setelah psikiaternya minta bawa mama atau papa. Aku dateng sendiri ke psikiater (nggak ke mama) karena disuruhnya solat," imbuhnya.

Tak heran, Talitha sempat salah jalan lantaran tak memiliki prinsip yang tepat. Ia pun pernah mencicipi pahitnya obat-obatan terlarang.

"Lari ke drugs. Sempet ganti psikiater karena salah diagnosis. Aku udah berhenti psikiater setahun karena ngerasa berhenti obat aku kecuali kejang, kalau emosi banget. Sekarang udah mulai bisa belajar mindfullness," bebernya.

Talitha menambahkan bahwa sang ibu tak pernah sekalipun mendengarkan keluh kesahnya. Padahal yang ia inginkan hanya berupa momen kedekatan dengan saling mengobrol yang justri tak dilakukan ibunya hingga satu momen pemberontakkan oleh adiknya.

"2 tahun belakangan ini mama mulai bisa diajak ngobrol. Turning point saat dia (adik) berontak akhirnya mulai bisa dengerin anak-anaknya. Udah bisa saling dengerin," terang Talitha.

Selain pada obat terlarang, Talitha juga sempat 'melarikan' beban emosinya pada seks bebas. Kekinian, Talitha mengaku kerap menjalani hubungan friends with benefit (FWB) yang tak merugikannya serta memberi kemudahan untuk segala hal.

"FWB kalau dibahas di awal aneh. Alert dengan situasi aja. Kalau nggak serius pasti kelihatan. Dari awal mau main-main aja kelihatan. Pernah (enek) kalau cowoknya udah kayak perhatian," jelasnya.

Namun, tak dipungkiri ada kekhawatiran yang melanda terkait berhubungan seks tanpa status dalam FWB yakni hamil. Beruntung, Talitha selalu menjaga agar hubungan seks yang dilakukannya selalu aman serta kerap menilik pasangan FWB tersebut.

"Aku nggak pernah One Night Stands karena nggak berani asal kenal langsung seks. FWB juga nggak asal comot gitu. Ada ketakutan hamil cuma untungnya nggak pernah terjadi sampai kebobolan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya