Aming Ungkap Pelecehan Seksual yang Dialami Saat SD Hingga Kuliah
- IG @amingisback
VIVA – Komedian Aming, secara terbuka menceritakan masa lalu hidupnya. Salah satu masa lalu yang diungkap oleh Aming adalah pelecehan seksual yang terjadi padanya di waktu kecil.
Diungkap Aming, pelecehan seksual pertama kali dialami saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Hal tercela itu dilakukan oleh orang terdekatnya. Pelecehan seksual itu dirasakan Aming selama bertahun-tahun hingga dirinya menginjak bangku kuliah.
"Kenapa sih lo dilecehin bertahun-tahun dan enggak bereaksi dari SD sampai kuliah ya? Pertama waktu kecil gue gak tau apa-apa waktu itu gue sekitar 5-6 SD ketika dilecehkan oleh orang terdekat gue. Waktu itu gue gak tau apa itu seks dan seksualitas, dari situ gue mendapatkan pelecehan, bingung," kata Aming seperti mengutip dari tayangan YouTube Denny Sumargo.
Aming juga mengungkap pelecehan seksual yang diterimanya di sekolah dasar itu terjadi saat orang terdekatnya mengajaknya untuk tidur. Di saat itu orang terdekat Aming melakukan oral seks padanya.
"Tiba-tiba salah satu orang terdekat gue ngajak tidur ya gue anggap dia sodara, deket tiba-tiba dia melakukan sesuatu ya udah. Gue di blowjob, usianya gue kelas 5-6 SD, yaudah di situ gue merasa 'it was good' ya tapi ini aneh ya," kata Aming.
Diungkap oleh Aming, saat itu usianya masih belia dan sempat merasa adanya kenikmatan tabu. Sampai akhirnya dia merasa, hal tersebut sudah salah.
"Namanya anak segitu kepo seks itu seperti apa, sampai akhirnya gue menemukan kenikmatan tabu tapi lama-lama gue merasa kayaknya enggak gini deh, ini seharusnya enggak seperti ini. Tapi ada semacam adiksi yang aneh kayak kalian akhil baliq. Pertama kali tau seks mencari tau, kalian butuh banyak lagi, tapi alhamdulillah kalian berada di tempat yang seharusnya. Kalau gue kayak ini apa tapi nagih tapi kok lama-lama ini salah," ujar Aming.
Di sisi lain, saat mendapatkan pelecehan seksual itu, Aming mengaku bingung untuk bercerita. Lantaran dia takut ketika dia bercerita malah disalahartikan oleh orang lain.
"Tapi di sisi lain pada saat mau bercerita kepada keluarga gue atau temen terdekat gue juga takut orang terdekat dia melakukan semacam gas lighting memanipulasi pikiran lo, persepsi lo, jadi serba salah. Jadi ketika gue pengen ngadu gak tau mau kemana. kadang mau ngadu kalau kasus pelecehan itu seperti kita (korban) yang disalahkan, kita yang tetap dianggap mancing, di society kita selalu salahin korban," kata Aming.
"Pada akhirnya bukan melulu gue dapat kekerasan seksual dari dia yang melecehkan gue, tapi pada akhirnya gue mendapatkan kekerasan struktural, mendapatkan kekerasan dari berbagai aspek kehidupan dari orang yang seharusnya bisa gue andalin tapi enggak bisa," katanya lagi.
Diungkap Aming alasan kenapa pelecehan seksual itu bisa terjadi padanya selama bertahun-tahun karena merasa segala sesuatu yang ada padanya sudah dihisap habis sehingga dia merasa sudah tidak punya harga (diri) lagi.
"Kenapa bisa bertahun-tahun? bisa bayangin seks gak bisa dipungkiri enak kan tabu tapi gue ngerasa itu salah. Tapi kenapa ada ketergantungan, di saat gue mau keluar dari jerat itu gue merasa segala sesuatu yang berharga dalam diri gue itu udah kehisap habis sampai gue merasa tidak punya harga (diri) lagi," kata Aming.