Nostalgia, Istri Denny Cagur Menyangka Sang Suami Kaya Raya
- IG @shantydenny
VIVA – Pada 15 Januari 2006 jadi hari paling bahagia untuk Denny Cagur dan Shanty. Hari itu keduanya melangsungkan pernikahan. Sebelum mengikat janji suci, keduanya menjalani masa perkenalan. Shanty kembali mengenang masa-masa itu.
"Padahal dulu aku tuh matre loh," ucap Shanty di kanal YouTube The Sungkars.
Ia menceritakan mengapa bisa berkata itu. Awalnya, Shanty melihat Denny Cagur sebagai seorang selebriti yang sudah memiliki program di televisi. Kala itu, Shanty hanya seseorang dari daerah dan melihat Denny serba ada.
"Aku terjebak karena kan aku tinggal di daerah, dia tinggal di Jakarta. Waktu itu aku jadi peserta audisi, dia udah jadi host, dia udah punya program TV udah nama programnya Chating. Waktu itu ada salah satu artis dong gitu. Orang daerah ketemu artis dideketin, pacaran sama artis," kata Shanty.
Mereka penjalin Long Distance Relationship alias LDR. Shanty hanya menghubungi Denny melalui telepon. Denny kerap menggambarkan apa yang dilakukan dan buat Shanty membayangkan keadaan ekonomo Denny saat itu.Â
"Itu karena pacarannya jarak jauh aku di Garut dari Jakarta mantau nya selama ini tuh lewat telepon Jadi kalau misalkan 'Sayang kamu lagi di mana? Aku lagi nyetir', saya, 'aman, punya mobil'," kata Shanty.
"'Sayang aku lagi di rumah', Ya udah di rumah sebentar lagi nunggu di bukain pintu garasi'. 'Oh ada garasinya di rumahnya ini, ada garasinya'. Udah kebayang lah ya, gitu," sambungnya.
Hal itu terua berlanjut saat Denny Cagur mengatakan sedang menonton TV. Di benak Shanty, kamar tidur Denny sudah dilengkapi dengan TV. Bayang-bayang tersebtu sirna setelah mereka tunangan.
Shanty kemudian diajak ke rumah Denny Cagur. Jantungnya berdegup kencang karena berharap rumah sang calon suami berdiri megah sesuai dengan pemikirannya selama ini.
"Di jalan ngelewatin rumah gede, 'wah ini nih'. Eh dia lewat, terus udah gitu masuk komplek. Komplek kayak gimana pasti lumayanlah ya gitu. Kok keluar lagi, masuk perkampungan. 'Rumah kamu di mana sih? Bentar lagi'. Oh mungkin komplek yang satunya lagi, ngelewatin kampung," ujar Shanty.
Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sederhana. Shanty masih menyangka, Denny akan mengambil kunci rumahnya di kediaman yang menjaga atau salah satu karyawannya. Namun hal itu keliru.
"Pager aslinya tuh pintu-pintu bambu yang zaman dulu tuh, tanah dilubangi. Jadi kalau bukanya diangkat. Masuk ke rumahnya. 'Kamu istirahat di kamar adik. 'Kamar Abang di mana bang? Abang di situ teh'. Ternyata tidurnya emang di ruang tv sama motor parkir," ujarnya lalu tertawa.