Ngirit, Dwi Sasono Pilih Tak Beli Baju Baru untuk Lebaran
- Instagram @thesasonosfam
VIVA – Keluarga Dwi Sasono dan Widi Mulia, selalu terlihat kompak, termasuk soal urusan pakaian. Mereka kerap tampil dengan baju kembaran dengan desain yang unik dan autentik.
Rupanya, Dwi Sasono bercerita, otak kreatif di balik itu semua adalah sang istri, Widi Mulia. Sementara Dwi sendiri mengaku hanya asal ambil dari dalam lemari.
Namun, kendati mereka kerap tampil fashionable, bapak tiga anak itu mengungkapkan, Lebaran tahun ini, dia dan keluarga berencana untuk tidak membeli baju baru.
"Karena situasi kondisinya begini ya, kita kaya mulai mikir untuk beli baju baru tar dulu, karena buat kita masih mikirin baju lama kita mau dikemanain. Karena kan kita gak mau bikin jadi limbah juga," ujar Dwi Sasono saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut lawan main Sophia Latjuba di sitkom Tetangga Masa Gitu? tersebut, jika membeli baju baru, dirinya juga harus berpikir baju lamanya harus dikemanakan.
"Akhirnya, ya udah deh, gak beli dan juga lagi nabung, hemat-hemat. Baju-baju lama mix and match, itu juga udah oke," ungkapnya.
Namun, saat ditanya apakah keputusannya untuk tidak membeli baju Lebaran sudah diskusikan dengan sang istri, Dwi Sasono mengaku belum bicara dengan Widi.
"Belom diomongin sih (sama istri). Nanti kalau gua kenapa-napa, lo bantuin gua," kata dia kepada pewarta sambil diiringi tawa.
Meski begitu, Dwi menilai, Widi Mulia juga akan memiliki pandangan yang sama. Sebab, mereka memiliki kepedulian yang sama terhadap bumi.
"Kaya di rumah juga kita udah mulai nanem sayuran-sayuran apapun yang bisa kita makan tanpa harus kita beli. Jadi kita mencoba memutar hidup di tanah itu, kita memakan dari tanah itu juga, dan kita buang keluarin untuk kembali kesitu lagi. Jadi coba hidup secara permakultur," kata dia.
Ditambah lagi, menurut Dwi, cara tersebut bisa menjadi pola didik ke anak-anaknya untuk lebih mencintai bumi.
"Anak-anak jadi lebih mengerti. Kemaren kita sempet nanem-nanem, cari bibit. Ternyata bisa tumbuh kok, gak ada tanah yang jelek. Semua tanah bagus kok. Walaupun rumah yang gak ada halaman juga bisa kok bikin, ukuran 1 meter x 1 meter, dikasih paving block atau bata tinggi, paling gak 30-60 cm itu udah bisa nanem. Kan enak tinggal metik sayur. Dan pas panen itu ada rasa 'wow'," ungkapnya.
Kembali soal Ramadhan, dari sisi makna, menurutnya Ramadhan tahun ini sama seperti Ramadhan-ramadhan sebelumnya.
"Kita kan menahan bukan hanya menahan lapar. Tapi kita juga bisa menahan apapun, menahan ego, ambisi, obsesi. Menurut saya semua agama juga mengajarkan itu. Ada momennya di mana mereka juga harus ada momen heningnya mereka," tuturnya.
Sementara untuk Lebaran, Dwi Sasono menilai khususnya di tahun ini, hari raya untuk umat Muslim tersebut, patut untuk dirayakan.
"Karena kan setelah 2 tahun Lebaran juga susah karena pandemi. Terus mbak-mbak (ART) di rumah juga mereka juga kangen (keluarga di kampung). Sekarang begitu udah dibuka semuanya dan orang bisa menyambut semuanya pasti kangenlah," imbuhnya.
"Kaya aku aja kemaren sempet promo preskon untuk series di bioskop, 'Oh my God, kaya udah lama banget kita gak promo yang kaya gitu'. Biasanya online. Ya semoga ke depannya semuanya lebih baik," sambung dia.
Namun Dwi mengatakan, tidak ada rencana untuk pulang kampung. Sebab, baik orangtuanya maupun orangtua Widi, sama-sama ada di Jakarta.
"Tahun ini kebetulan orangtua kami di Jakarta semua. Kalau tahun-tahun kemarin kan kita gak ke rumah orangtua. Walaupun sama-sama di Jakarta, cuma karena kondisi COVID-19, jadi ya kita video call. Di tahun ini fix kita ke sana, semua udah booster juga," tutup Dwi Sasono.Â