Sempat Dijuluki Bom Seks, Ini Perjalanan Karier Sally Marcelina
- IG @sally_marcellina_official
VIVA – Sally Marcelina menjadi salah satu artis kenamaan di tahun 90an. Dirinya juga sempat dijuluki sebagai artis bom seks kala itu. Saat itu, Sally sering tampil terbuka dan berani dalam film-filmnya. Lantas bagaimana perjalanan kariernya?
Diungkap oleh Sally Marcelina, mulai terjun ke dunia hiburan Tanah Air 30 tahun lalu secara tidak sengaja. Sally kala itu seorang atlet sepatu roda dan atletik. Ia secara tidak sengaja menonton sebuah proses syuting. Lalu ia mendapat tawaran dari kru syuting tersebut untuk berakting.
"Ada syuting di rumah aku nonton pakai sepatu roda. Habis nonton pas pulang diikutin sama crew. Ditanya, 'mau gak main film?' Saya tanya ke papa. Awalnya gak boleh, akhirnya boleh. Dulu aku jadi peran pembantu," kata dia dikutip dari tayangan YouTube Tonight Show.
Lebih lanjut, Sally Marcelina juga sempat mengikuti ajang Aku Cinta Indonesia (ACI) saat masih duduk di bangku SMP dan SMA. Kemudian ia cerita film pertama kali yang dibintangi dan mengandung unsur edukasi seks.
"Aku debut layar kaca di umur 18 tahun, sebelumnya 14 tahun aku ACI baru ke layar lebar, Birahi dalam Kehidupan (film) pertama itu ada sex education-nya," kata dia.
Sally Marcelina mengungkap image seksinya mulai melekat setelah membintangi film Macan Kampus bersama Rano Karno. Dia kemudian tampil seksi di berbagai judul film, salah satunya adalah bersama Warkop DKI. Dirinya cukup berani tampil seksi lantaran masih remaja kala itu.
"Setelah membintangi Macan Kampus, kemudian banyak sih tapi bukan film yang berani. Tapi banyak film remaja dengan Paramita Rusadi, dan almmarhum Rian Hidayat, saya masuk film Warkop. Di film Warkop itu ceweknya pakai bikini, di pantai, kolam renang. Aku juga masih remaja, masih oke, ya udah aku seneng aja," kata Sally Marcelina.
Tiga Remaja Ini Dikeroyok Saat Tadarusan di Masjid, Ayah Korban Syok dan Meninggal
Ada sebuah insiden memilukan di mana ada tiga remaja dikeroyok oleh lima remaja lain ketika sedang melaksanakan tadarusan di masjid. Untuk lokasi kejadian di masjid Aceh.
