Soal Paris Fashion Week, Nikita Mirzani: Bisnis Pakai Etika
- Instagram @nikitamirzanimawardi_172
VIVA – Kisruh terkait Paris Fashion Week (PFW) masih menjadi perbincangan hangat sejumlah tokoh publik, termasuk Nikita Mirzani. Jika sebelumnya Wanda Hamidah sudah buka suara, kini Nikita Mirzani ikut menyindir penyelenggaraan PFW yang dinilai tak sesuai etika bisnis.
Dalam unggahan terbarunya, model 35 tahun itu menunjukkan tangkapan layar terkait definisi seorang perancang mode. Terlihat bahwa perancang seharusnya dapat menuangkan karyanya dalam jenis pakaian dan aksesori apapun. Namun, perancang cenderung sudah memiliki dasar pembelajaran mengenai mode dan trend mendatang serta mengolah karyanya dengan proses yang bertahap.
Diakui Nyai, sapaan akrabnya, penting untuk buka suara terkait PFW karena tak semudah itu menjadi perancang mode. Sebab, untuk dikenal dengan karya yang luar biasa membutuhkan proses yang berat.
"BAYANGIN PERASAAN ARTIS YANG MASUK TV CUMA DENGAN CARA YANG INSTAN. NAH BAYANGIN PERASAAN KITA YANG DIINDUSTRI ITU SELAMA ITU BIAR TERKENAL. Saya aja 12 tahun loh nyari cara biar bisa sukses di Industri ini. BEGITULAH PERASAAN DESIGNER INDONESIA," tutur Nikita Mirzani di akun instagramnya.
Menurut mantan istri Sajad Ukra itu, bukan maksud para desainer terkenal yang tidak menyambut desainer pendatang baru dengan dalih tampil di Paris. Namun, bukan berarti 'cara masuk' untuk bisa tampil dan dikenal dilakukan dengan cara instan.
"Kalau cara masuk industri ini tidak sehat, bayangin deh betapa susahnya mereka yang top desainer indo, yang udah ngeharumin nama bangsa, dibeli bajunya sama artis luar," bebernya.
Janda tiga anak itu juga meminta agar masyarakat mau lebih memahami cara menghormati ajang PFW. Butuh biaya mahal dan bertahun-tahun untuk bisa memiliki karya yang tak biasa hingga akhirnya bisa dikenal.
"BISNIS PAKE ETIKA. JANGAN RUSAK INDUSTRI ORANG. INGAT, HARGAI ORANG YANG DI DUNIA FASHION. TANPA ADA ORANG" DI DUNIA FASHION, KAGAK PUNYA PAKAIAN KITA," imbuhnya lagi.
Menutup keterangannya, Nikita Mirzani berharap agar masyarakat bisa menyoroti kasus ini agar tak ada desainer yang merasa tersinggung hingga memilih tak ingin berkarya lagi. Ia pun menegaskan ini bukan caranya untuk dikenal banyak orang, melainkan ingin menjelaskan detail dan mengkritik sejumlah pihak.
"Kalau dikit2 aja Kritikan tidak bisa Di Terima dgn baik. Bayangin brp banyak penduduk Indonesia yang gampang Di bodoh2 in dengan hanya melihat sosial media," pungkasnya.