Miss Cindy, Selebgram Sukses Pernah Jadi Penjual Gado-gado
VIVA – Hidup memang tak bisa ditebak, hal itulah yang dialami oleh selebgram, Miss Cindy. Ia pernah melalui masa sulit dalam kehidupannya, meski begitu Cindy tidak pernah menyerah untuk terus berusaha bangkit. Setelah saat ini meraih kesuksesan, Cindy tak lupa untuk berbagi dengan sesama.
Cindy mengaku pernah merasakan hal tidak menyenangkan pada saat berada di titik bawah yakni direndahkan dan disepelekan. Maka dari itu setelah sukses, ia ingin menolong banyak orang. Dengan uluran tangannya, Cindy berharap dapat meringankan sedikit beban hidup masyakarat yang ia bantu.
"Saya punya pengalaman hidup sebagai orang yang tidak punya apa-apa. Saya punya pengalaman tidak enak sekali ketika berada di titik bawah, di rendahkan dan disepelekan," kata Cindy dalam keterangannya, Kamis, 3 Maret 2022.
Di masa kecil, Miss Cindy memang sudah harus ikut bekerja karena keuangan keluarganya pas-pasan. Untuk membayar uang sekolah Cindy, sang ibu harus berutang ke bank keliling. Ketika masa anak-anak, Cindy pernah bekerja berjualan gado-gado dan kopi.
"Utang ibukku numpuk banyak akhirnya membuatku kerja untuk melunasinya. Jadi ketika di bawah dulu aku bercita-cita ingin bisa jadi orang sukses sehingga bisa bantu banyak orang,” kata Cindy.
Kini kehidupan Cindy sudah berubah total. Ia meraih kesuksesan berkat usaha kosmetik KF Skin. Ibu satu anak itu juga menjadi selebgram dengan jumlah followers lebih dari 213 ribu.
Setelah berhasil meraih kesuksesan, Cindy pun giat beramal. Ia rela menyisihkan 50 persen penghasilannya tiap bulan untuk berbagi. Sejumlah kegiatan amal sudah direncanakannya.
"Sebenarnya sudah beramal sejak sebelum punya brand, tapi ketika punya brand berbagi saya naik drastis. Saya mau buat 17 masjid dan juga mengadakan 300 bedah rumah. Pokoknya ke depan bagaimanapun saya nanti 50% kehidupan saya untuk berbagi. Selebihnya untuk keluarga dan diri saya sendiri," kata Cindy.
Walaupun usaha kosmetik milik Cindy ikut terdampak pandemi COVID-19, aksi amalnya tetap berlangsung. Cindy tak mau menguranginya, ia merasa justru semakin banyak orang yang membutuhkan bantuan di masa pandemi.
"Tidak ada kaitannya pandemi sama berbagi justru ketika kita dapat masalah dapat musibah, berbagi harus diperbanyak. Bukan karena omset menurun kita tidak berbagi atau mengurangi nilai berbagi. Karena saya yakin berbagi itu meringankan segala beban kita, mensucikan harta-harta kita, membantu kita dalam setiap kesulitan. Ketika omset turun yang pertama kali pasti akan saya lakukan adalah perbanyak berbagi," kata Cindy.