Apa Kabar Ki Joko Bodo? Ini Profesinya Usai Memilih Hijrah
- VIVA/Putri Dwi
VIVA – Nama Ki Joko Bodo pernah sangat populer dalam jagat dunia mistis dan suprantural sebagai salah satu paranormal dan pelaku dari praktek-praktek ilmu spiritual. Dengan gayanya yang sangat khas, pria bernama asli Agus Yulianto pun menjadi sosok yang ngetop di kalangan masyarakat.
Namun, seperti apa kabar dari Ki Joko Bodo saat ini? apa kesibukannya setelah lama tak tampil lagi di layar televisi?
Terkait hal tersebut, seperti yang telah banyak diketahui publik bahwa Ki Joko Bodo rupanya sudah lama meninggalkan profesi paranormalnya untuk mantap mendalami ilmu agama.
Bahkan, paranormal yang pernah disebut-sebut mampu berkomunikasi dengan makhluk halus itu pun sempat curhat tentang pengalamannya pergi ke Tanah Suci Mekkah untuk menjalankan ibadah Umroh.
Saat tengah bersujud dalam salatnya, ia mengaku merasakan getaran dan meyakini jika pusat dunia berada di sana. Mengingat dosa-dosanya, Ki Joko Bodo menangis dan meminta ampunan kepada Sang Maha Kuasa.
"Kalau itu setiap melihat Ka'bah bisa nangis. Kok aku sampai sini, ternyata di gambar-gambar tuh, oh ini toh,” ucap Ki Joko Bodo di program acara E Talk Show tvOne pada beberapa waktu lalu.
Memeluk agama Islam sejak dulu, Ki Joko Bodo mengaku ada perubahan dalam dirinya setalah memutuskan untuk berhijrah, seperti yang dilansir oleh IntipSeleb.
Pria yang lahir di Singaraja, Bali, itu menjadi lebih taat beribadah dan tidak menunda untuk berdoa kepada Sang Ilahi.
Ki Joko Bodo pun membenarkan bila kini dirinya menjalani profesi sebagai pemandu wisata rohani untuk menghidup 4 istri serta 10 anaknya.
Ki Joko Bodo masih membuka praktik konsultasi untuk berbagai masalah seperti penyakit, percintaan, dan sebagainya.
Hal ini diakui Ki Joko Bodo sebagai wadah untuk silaturahmi, serta memiliki perbedaan dari sebelum ia berhijrah, yaitu dengan menerapkan batasan-batasan yang dianjurkan agama.
Selain memperdalam ilmu agama Islam, Ki Joko Bodo juga telah mewakafkan salah satu tempat praktik paranormalnya dulu, untuk dijadikan sebagai sebagai masjid.