Rachel Vennya Dibuat Nangis oleh Pelayan Restoran, Kenapa?
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Selebgram Rachel Vennya kembali angkat bicara dan memberi penjelasan terkait kasus kabur dari karantina. Rachel kabur saat harus menjalani karantina sepulang dari Amerika Serikat.
Kali ini, Rachel Vennya memberi penjelasan dalam kanal YouTube pribadinya. Imbas kasus kabur karantina tersebut, Rachel mengaku jadi takut bertemu banyak orang dan tidak mau melihat sosial media dan berita. Rachel memang panen hujatan dari warganet setelah kejadian tersebut.
Meski sempat tidak mau bertemu dengan banyak orang, Rachel akhirnya tidak punya pilihan demi pekerjaan. Rachel pergi ke sebuah restoran untuk mengadakan pertemuan terkait pekerjaan. Saat itu, Rachel merasa ada orang-orang yang berbisik-bisik membicarakan dirinya.
"Yang mendorong gue akhirnya harus keluar rumah untuk meeting. Kita harus meeting di suaru restoran. Saat mereka bisik-bisik itu aku bisa ngerasain vibes mereka bisik-bisik," kata Rachel Vennya dikutip VIVA, Senin, 24 Januari 2022.
Rachel Vennya tidak mendengar secara jelas atau pasti yang dibicarakan orang-orang tersebut. Hanya saja, dirinya merasa pembicaraan itu mengenai pribadi Rachel Vennya.
"Jadi aku tuh benar-benar ngerasa mereka ini lagi ngomongin aku, lagi ngomongin jelek tentang aku, entah fisik aku, entah baju aku, entah aku yang ada di kasus aku, pokoknya semuanya deh," katanya menambahkan.
Karena merasa sedang dibicarakan, Rachel mengaku tidak fokus pada saat meeting. Ia hanya bisa nunduk dan tidak mau mengangkat kepala. Rachel merasa sangat malu.
“Itu aku benar-benar gak bisa fokus sama sekali. Aku malu banget, aku cuma bisa nunduk saja, benar-benar gak bisa negakin kepala sama sekali,” kata Rachel.
Namun ternyata, ketika hendak pulang, Rachel menjelaskan, pelayan restoran tersebut tiba-tiba menghampirinya. Pelayan restoran itu memberi semangat kepada Rachel. Sontak saja, Rachel menangis bahagia.
“Akhirnya pas aku pulang, mereka tuh nyamperin, si waiters-nya itu nyamperin. Terus dia bilang kayak gini ‘Kak semangat ya, yang kuat’. Terus di situ gue kayak nangis aja gitu. Kayak gak nyangka aja kalau memang masih ada yang ngelihat gue itu sebagai manusia,” kata Rachel.