Viral Fenomena Spirit Doll, Buya Yahya Buka Suara
- YouTube
VIVA – Fenomena spirit doll atau boneka arwah, kian populer belakangan ini. Beberapa publik figur seperti Ivan Gunawan dan Celine Evangelista, juga merawat boneka yang dianggap seperti anaknya sendiri.
Sebelumnya, selebgram Furi Harun, bahkan mengaku telah mengadopsi hingga ratusan spirit doll. Lalu, bagaimana pandangan Islam mengenai fenomena boneka arwah yang banyak dirawat dan dianggap seperti bayi sungguhan ini?
Pendakwah, Buya Yahya, turut mengomentari hal ini, setelah salah seorang jamaah mempertanyakan mengenai fenomena memelihara spirit doll ini. Namun, dia menegaskan, hanya akan berbicara dalam konteks Islam saja.
"Jadi mohon maaf karena kita tidak ingin merendahkan atau menodai keyakinan, karena kita tidak tahu apakah ini suatu keyakinan di agama tertentu. Karena ada agama yang juga menyembah patung, berhala, bahkan menjadikan boneka sebagai sesembahan. Maka ini kami akan bicara dalam keluarga Muslim," ujarnya di YouTube Al-Bahjah TV, dikutip VIVA, Selasa, 4 Januari 2022.
Buya menambahkan, jika seseorang berniat membelikan sebuah boneka untuk orang dewasa, maka hukumnya tidak diperbolehkan. Lalu, bagaimana dengan anak-anak?
"Kalau Anda punya di rumah atau beli untuk Anda yang dewasa, itu enggak boleh. Ada pun untuk anak-anak kecil di situ ada khilaf. Itu tanpa embel-embel spirit doll dan lain-lainnya, hanya sekadar boneka. Maka seorang suami memberikan boneka pada istrinya, mohon lebih baik sepeda motor, anting atau gelang, bukan boneka. Agar semakin berkah untuk tabungan," kata dia.
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan, jika mengaku beriman, jangan hidup dengan mengikuti tren yang diciptakan manusia.
"Kalau ikut tren, ya trennya Baginda Nabi dong. Jangan ikut trennya orang. Masa dia memberi hadiah boneka, saya ikut-ikutan. Kan kita punya keimanan. Tapi jangan mencela agama lain, kita harus waspada betul terhadap hal semacam ini," jelas dia.
Terlepas dari fenomena spirit doll, Buya Yahya kembali menegaskan bahwa dalam Islam, merawat boneka atau yang berwujud seperti manusia atau yang sesuatu yang bernyawa itu tidak diperkenankan.
"Kalau anak kecil pun ada khilaf di dalamnya. Seorang ibu atau bapak membelikan untuk anak kecilnya, bukan seorang bapak membelikan untuk istrinya," tuturnya.
"Dan mungkin di antara kita (ada) yang belum tahu. Kan Allah Maha Pengampun. Yang jadi masalah adalah kesombongan kita. Jika Anda sudah tahu seperti ini, tinggal dipotong aja (boneka) menjadi bentuk bantal atau bagaimana supaya tidak ada bentuk patungnya. Bukan bentuk binatang atau sesuatu yang bernyawa," imbuh Buya Yahya.