Diduga Rasis, Olvah Alhamid Klarifikasi Kejadian di Bandara Soeta
- Instagram Olvah Alhamid
VIVA – Finalis Putri Indonesia Olvah Alhamid sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial menyusul dengan video yang diunggahnya di instastory. Dalam video tersebut, Olvah Alhamid yang berada di Terminal 3 Soekarno Hatta diduga rasis terhadap warga negara China.
Ramainya video tersebut, membuat Olvah Alhamid kemudian membuat sebuah video klarifikasi permintaan maaf di media sosial instagram miliknya @olvaholvah.
"Saya ingin meminta maaf sebesar besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang di dalam video itu yang seharusnya tidak saya lakukan di dan penjelasan apapun saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu," kata dia.
Lebih lanjut, mantan finalis Putri Indonesia 20115 pun mengungkap alasan mengapa ia melakukan hal tersebut. Video dirinya yang diduga rasis kepada WNA China itu berawal saat dirinya berada di dalam pesawat. Saat di dalam pesawat itu, dia mendapatan perlakuan tidak menyenangkan.
"saya membuat video itu perlakuan jijik atau perlakuan dari sikap mereka yang kaya begitu sama kami. Termasuk teman saya di pesawat itu membuat saya terluka lagi kok masih jadi memang sebenarnya berawal dari hal seperti inilah saya menggabungkan stop rasisme dan diskriminasi. Dan memang saat di bandara itu saya tidak membuat video di dalam pesawat tapi dari pesawat itulah permulaan video itu terjadi.," kata dia.
Olvah Alhamid juga menceritakan perlakuan kurang menyenangkan yang dia terima saat dirinya dan keluarganya pindah ke Surabaya sewaktu sekolah. Kala itu dia dan keluarganya mendapatkan tindakan rasisme.
"Di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan membuat luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu yang ada di Indonesia khususnya ras China. Waktu saya di Surabaya contohnya tiga tahun saya sekolah di Surabaya di sana saya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan begitu pula kakak saya orang tua saya," kata dia.
Diungkapnya kala itu, orang tuanya sempat diludahi oleh ras tertentu. Tidak sampai di situ, dia juga sempat mendapatkan hinaan ketika melakukan wawancara di sebuah mall besar di Jakarta.
"Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mall dan juga kami diludahi beberapa oknum itu dan juga saya sempat di interview dan saya cerita bahwa saya pernah dibilang monyet di dalam mall mewah di Jakarta dan jujur itu memberikan luka tersendiri bagi saya," kata dia.
Tidak dibenarkan
Meski begitu, Olvah Alhamid mengaku bahwa klarifikasi atas tindakannya di Bandara Soekarno Hatta itu tidak dapat dibenarkan.
"Jadi memang sekali lagi penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saya harus lebih hati hati lagi lebih bijaksana lagi tidak emosional saat itu," kata dia.
Olvah Alhamid juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya begitu menggaungkan tindakan untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap sesama. Hal ini didasarkan pada pengalaman yang terjadi padanya.
"Cuma memang berdasarkan hal-hal inilah saya semakin menggaungkan stop rasisme Dan stop diskriminasi karena pada dasarnya kita semua tidak bisa memilih terlahir dengan ras apa dan dari budaya mana, suku mana. Sehingga memang sekarang saya lebih sering keras gaungkan stop rasisme diskriminasi karena banyak sekali pengalaman pengalaman tidak menyenangkan dimasalalu oleh ras ras tertentu. Jadi mari teman teman kita memanusiakan manusia," kata dia.
Olvah Alhamid juga meminta maaf kepada masyarakat atas tindakannya dan berjanji akan lebih bijak lagi dalam menghadapi situasi situasi di masa depan.
"Jadi saya minta maaf kepada semua pihak yang tersinggung dengan bahasa saya saya seharusnya tidak seperti itu saya akan belajar lebih baik lagi ke depannya. Dan saya harap semua belajar dari saya agar tidak melakukan hal yang sama untuk bisa bijaksana dalam ber sosial media dan juga semoga teman teman bisa menemukan di hati teman teman untuk memaafkan saya saya really really sorry about this saya benar benar minta maaf dan semoga kalian selalu sehat," kata dia.