Nirina Zubir Curhat ke Hotman Paris tentang Mafia Tanah
- IG @nirinazubir_
VIVA – Nirina Zubir terus mencari keadilan akan enam surat tanah yang dialih fungsikan oleh mantan ART-nya. Kali ini Nirina Zubir menceritakannya pada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Nirina Zubir ditemani kuasa hukumnya, Ruben Jeffry saat hadir ke Hotman Paris Show tersebut. Hotman juga mengajak, Sofyan Djalil selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI untuk mendengar cerita dari Nirina Zubir.
Nirina menceritakan enam sertifikat asli yang dimiliki keluarganya atas nama ibu, kakak kandung, dan Nirina sempat hilang. Namun, sang asisten, Riri dengan sangat tenang meminta Nirina untuk tetap tenang saja dan biar dia yang mengurusnya.
Seiring berjalannya waktu, timbul kecurigaan yang dirasakan oleh keluarga Nirina mengenai hilangnya sertifikat tersebut dan gaya hidup sang asisten yang mulai terlihat berubah dan semakin glamour. Tak ingin tinggal diam, Nirina langsung bergerak untuk mengusut tuntas kasus tersebut mulai dari mediasi sampai melaporkan ke pihak berwajib.
Penipuan yang dilakukan oleh sang asisten telah membuat Nirina dan keluarga mengalami kerugian hingga Rp17 Miliar melalui pemalsuan sertifikat, identitas, dan surat-surat penting.
Saat ditanya Hotman Paris mengenai masukan yang ingin Nirina sampaikan semenjak kasus ini diusut oleh pihak-pihak berwajib, Nirina langsung dengan tegas memberikan jawaban.
“Paling itu, pendataan KTP yang konkrit, yang benar mendatakan manusia-manusia di Indonesia dan mengecek validasi benar atau tidaknya, dan PPAT juga dihindarkan agar tidak semudah itu mereka menyalahkan wewenangnya,” kata Nirina.
Dalam kasus tersebut, tiga dari lima tersangka sudah ditahan oleh polisi. Keenam surat tersebut juga dibekukan agar tidak disalah gunakan. Saat bertemu dengan mantan ART di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu, Nirina Zubir tidak kuasa menahan air matanya.
Bahkan saat awal mengungkap kasus ini, Nirina mengatakan, almarhumah ibunya meninggal dengan tidak tenang karena masih meninggalkan perkara yang menjadi tanda tanya.