Koreografer EXO Digandeng Btrips Soal Hak Cipta K-Pop

Kim Tae Woo alias Kasper
Sumber :
  • ist

VIVA – Kim Tae Woo, atau dikenal dengan nama panggung Kasper, adalah koreografer profesional dari SM Entertainment. Ia memiliki pengalaman bertahun-tahun sebagai dancer. Kemampuan menari dan menciptakan koreografinya sudah tidak diragukan lagi.

Unggul di Dimensi Data dan Kolaborasi, Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024

Ia merupakan koreografer yang bertanggung jawab atas grup K-pop EXO. Selain itu, ia dijuluki penari bintang karena berteman banyak dengan bintang ternama. Salah satunya program survival dance Mnet baru-baru ini Street Woman Fighter atau disebut sebagai Swoopa telah mendapatkan popularitas besar dan minat para penari terkenal.

Maka tak heran bila Kasper digandeng Btrips. Mereka akan membuat Btrips Project (BTR) yang bertujuan untuk mempercepat pendirian bisnis hiburan dan hak cipta berbasis Non-Fungible Token (NFT).

Mengapa Inflasi Bisa Berdampak pada Kehidupan Sehari-Hari? Yuk, Pahami Penyebab dan Dampaknya!

Kim Tae Woo alias Kasper

Photo :
  • ist

Seperti diketahui, kebudayaan Korea memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Untuk itu, Btrips yakin kerjasama dengan Kasper akan memiliki pengaruh yang cukup besar.

Alasan Pentingnya Mengelola Database Pelanggan untuk Mengoptimalkan Strategi Pemasaran

"Indonesia memiliki pasar yang sangat kuat terhadap konten Korea, mulai dari makanan, K-Pop, musik, artis dan lainnya. Kami sangat optimistis dapat memberikan akses terbaik untuk para penggemar Korea terutama  K-popers di Indonesia mendapatkan NFT atau karya ekslusif dari artis-artis yang berkolaborasi dengan Btrips," kata CEO Btrips, Oham Dunggio dalam keterangan resminya.
Perhatian akan difokuskan pada hasil seperti apa yang akan dihasilkan oleh kolaborasi NFT dengan koreografer.

Btrips saat ini aktif mendiskusikan kolaborasi dengan perusahaan hiburan dan artis individu berdasarkan rencana bisnis luar negerinya yang menggabungkan K-pop dan teknologi baru.

Ilustrasi Non-fungible token (NFT).

Photo :
  • Bitcoin

NFT alias non-fungible token sudah ada sejak 2014. Awalnya NFT digunakan unuk jual-beli karya seni digital terutama di Amerika.

Keberadaannya semakin dipandang setelah salah satu seniman digital bernama Mike Winklemann atau akrab dikenal dengan nama panggung Beeple menjual karyanya dalam bentuk NFT yang bertajuk Everyday: The First 5000 Days dengan harga tertinggi senilai 69,3 juta Dolar AS pada Maret 2021.

Sebagai sebuah bagian dari Blockchain, NFT menawarkan penyimpanan aset digital yang lebih terjaga. NFT memungkinkan sebuah aset digital menyimpan data dan copyright terkait aset tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya