Setelah Dapat Piala Citra, Marissa Anita Berharap Seperti Ini
- IG @alidanratuqueens
VIVA – Aktris Marissa Anita berhasil meraih Piala Citra dalam kategori Pemeran Perempuan Pendukung Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Marissa meraih penghargaan berkat aktingnya dalam film Ali & Ratu Ratu Queens.
Saat naik ke atas panggung untuk menerima Piala Citra, Marissa Anita tidak kuasa menahan air mata bahagia. Marissa mengaku kaget dan tidak menyangka bisa menjadi pemenang dalam kategori tersebut.
"Aku masih kaget loh, lawanku banyak yang aktris lebih hebat. Aku enggak pernah pikir sampai sekarang," kata Marissa Anita dalam momen jumpa pers usai menerima piala.
Marissa Anita
- VIVA / Aiz Budhi
Marissa merasa sangat senang dan bersyukur karena berhasil meraih Piala Citra. Ia juga berterima kasih kepada sutradara Lucky Kuswandi yang telah mempercayakan peran Mia kepada dirinya.
"Saya bersyukur untuk sutradara Lucky, ini film pertama, dan langsung memberi saya kesempatan main film. Itu betul-betul sebuah kehormatan. Saya sangat bersyukur atas penghargaan ini," kata Marissa.
"Saya berharap semakin banyak filmaker perempuan, ada banyak cerita perempuan yang harus disampaikan, dan rasanya paling pas diperankan perempuan," katanya menambahkan.
Ali & Ratu Ratu Queens
- Netflix
Marissa Anita mengalahkan empat nomine lainnya, yakni Asmara Abigail (Yuni), Asri Welas (Ali & Ratu Ratu Queens), Dea Panendra (Penyalin Cahaya), dan Djenar Maesa Ayu (Cinta Bete).
Dalam film Ali & Ratu Ratu Queens, Marissa Anita berperan sebagai Mia. Lewat lakon tersebut, Marissa menjadi ibu dari seorang anak bernama Ali. Mia harus bekerja ke Amerika Serikat dan meninggalkan Ali yang masih kecil.
Setelah dewasa, Ali memutuskan untuk mencari ibunya. Beberapa adegan yang menguras emosi ditampilkan Ali yang diperankan oleh Iqaal Ramadhan dan Marissa Anita. Film tersebut juga meraih cukup banyak nominasi dalam ajang Festival Film Indonesia 2021.
Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan
Komnas HAM menyoroti ujaran bernada merendahkan perempuan yang terjadi selama Pilkada 2024 karena dinilai tidak selaras dengan prinsip pilkada ramah HAM.
