Cerita Sedih Olvah Alhamid saat Dihina Binatang oleh Anak Kecil

VIVA – Olvah Alhamid merupakan finalis Puteri Indonesia 2015 asal Papua. Meski memiliki paras yang cantik, dan berprestasi, namun ia masih sering mengalami diskriminasi yang seharusnya itu tidak boleh dilakukan oleh pihak manapun supaya ada toleransi saling menghargai kepada sesama. Bagaimanakah sosok Olvah Alhamid ini? Berikut ulasan selengkapnya.

Olvah Alhamid Bwefar merupakan wanita asal Papua kelahiran 24 Maret 1990, Fakfak Papua. Tahun ini ia sudah berusia 31 tahun. Perempuan cantik asal Papua ini merupakan model dan juga 5 besar finalis Puteri Indonesia 2015 yang mewakili Papua Barat.

Profil Olvah Alhamid 



Olvah, finalis Puteri Indonesia.

Photo :

• Ichsan/VIVA.co.id

Nama Lengkap: Olvah Alhamid Bwefar
Tempat Tanggal lahir: Fakfak, Papua Barat, 24 Maret 1990
Umur: 31 Tahun
Agama: Islam
Nama Saudara: S Mardiah Alhamid, Nurnissa Alhamid, 
Orang tua: Aki Maryam Bwefar (ibu)
Pendidikan: Universitas Indonesia, Universitas Groningen 
Prestasi: Puteri Indonesia Papua Barat 2015, Puteri Indonesia 2015, Miss Eco Universe 2016
Pekerjaan: Model
Akun Instagram: @olvaholvah

Olvah Alhamid Ikut Berbagai Kontes Kecantikan

Sebelum menjadi seorang model, hingga go internasional, Olvah Alhamid sudah pernah mengikuti kontes kecantikan Puteri Indonesia Papua Barat pada tahun 2015 lalu. Olvah memiliki kemampuan sebagai model yang luar biasa, dan juga memiliki prestasi yang sangat hebat. Dengan kemampuannya itu ia berhasil menjuarai kontes.  

Kemenangannya dalam kontes kecantikan Puteri Indonesia Papua Barat, membawanya kedalam kompetisi yang lebih besar lagi. Wanita yang memiliki darah keturunan Arab ini maju dalam Puteri Indonesia 2015. Olvah mampu mencuri perhatian publik, ia pun berhasil menempati posisi 5 besar yakni Runner-up 4.

Tidak hanya itu saja, dia juga diberikan gelar Puteri Intelegensia 3 dalam kontes tersebut. Tak berpuas diri, Olvah mengikuti kontes kecantikan dengan skala yang lebih besar. Dia berhasil masuk dalam 16 besar Miss Eco Universe 2016 mewakili Indonesia. Bahkan, dia juga menerima berbagai gelar diantaranya, Best National Costume, Miss Digital dan Miss Cooking Challenge.

Olvah Alhamid terus berusaha melebarkan sayapnya di dunia modeling dengan mengikuti berbagai casting dan juga modeling. Hal ini lah yang membuatnya berhasil tampil di New York city Amerika Serikat sebagai model runway. Gak hanya itu, disana dia juga berhasil menggunakan busana cantik rancangan designer dunia.



Olvah Bwefar Alhamid

Photo :

• VIVA / Ichsan Suhendra

Model dan finalis Puteri Indonesia Papua Barat 2015, Olvah Alhamid mengaku mem-blacklist sebuah rumah produksi karena telah mendiskriminasinya. Hal itu diungkapkannya saat live TikTok di akunnya @OlvahhOlvahh.official.

Dalam video yang kemudian diunggah di kanal YouTube-nya tersebut, Olvah menceritakan pengalamannya saat casting. Olvah menjelaskan bahwa ia pernah casting di sebuah rumah produksi di Indonesia dan dinilai bahwa dirinya terlalu cantik untuk orang Papua.

"Hah? saya terlalu cantik? Bapak belum pernah main-main ke Papua ya? Di Papua yang lebih cantik dari saya tuh banyak banget.”jelas Olvah dengan nada tinggi.

Olvah pun merasa kecewa, pasalnya hal rumah produksi tersebut mencari pemain dari Papua dengan wajah yang biasa saja. Hal itu membuat represenatsi orang Papua di media adalah orang-orang yang tidak menarik secara visual.

Dalam sebuah acara di kanal VDVC yang dipandu oleh Indy Rahmawati beberapa waktu lalu, Olvah mengaku juga pernah ditertawakan oleh salah satu keluarga yang sedang berkunjung ke pusat perbelanjaan. Ada seorang anak kecil mengejek fisik Olvah dan orangtuanya pun malah ikut tertawa. 

“Saya pernah dibilang monyet di mal besar di Jakarta selatan, dan anak kecil sih yang bilang,”jelasnya dalam sebuah wawancara di Studio VDVC Viva, Pulogadung, Jakarta Timur.

Keluarga tersebut mengejek fisik Olvah dengan kata-kata yang menyakitkan hanya karena bagi mereka fisik Olvah berbeda. Ia pun membela diri dengan menegur orangtua dengan nada yang ramah.

"Saya tegur langsung, saya bilang ke ibunya bahwa anaknya ngetawain saya, harusnya ibunya kasih edukasi," jelasnya.

Bagi Olvah, edukasi sangatlah penting untuk memerangi rasisme di Indonesia. Pengalaman lain yang Olvah pernah alami sebagai perempuan Papua adalah standar kecantikan toxic yang dibangun oleh lingkungan. Saat melakukan casting untuk film, modeling, atau iklan, terkadang Olvah masih mendapat perlakuan yang diskriminatif, seksis, dan rasis.

Politik Papua dan gerakan ingin melepas diri dari Indonesia menjadi fokus utama pemberitaan media, membuat Papua dianggap terbelakang dan bercitra buruk. Bagi Olvah, media harus lebih kencang menggaungkan toleransi beragama dan berkebudayaan di Papua serta prestasi anak-anak mudanya. Sampai saat ini, Olvah masih terus melawan stigma negatif terhadap Papua, termasuk para perempuannya. 

Selama bertahun-tahun, Olvah berjuang untuk melawan stigma negatif dan rasis terhadap perempuan Papua. Olvah terus menyuarakan hak asasi masyarakat Papua lewat banyak kesempatan, termasuk di media sosialnya. Bagi Olvah, semua orang punya hak asasi dan tidak bisa dibedakan dengan warna kulit.

Meski sering mendapat komentar negatif tentang fisiknya yang berbeda. Ia pun mengaku tidak sering menanggapi semua komen yang dilontarkan.

“Tidak semua, tapi kadang-kadang saya pikir (somepeople they need to learn the hardway) kita harus speak up, tidak semua hal perlu diutarakan,”ungkapnya.

Olvah sangat aktif di media sosial untuk berbicara masalah humanity. Karena dari kecil orangtuanya mendidik rasa empati, maka rasa empati yang telah diajarkan oleh orangtuanya itu diterapkan hingga sekarang ini. Penasaran dengan kisah inspiratif Olvah Alhamid? Simak selengkapnya di kanal youtube VDVC Talk sekarang juga.

Halaman Selanjutnya

Kemenangannya dalam kontes kecantikan Puteri Indonesia Papua Barat, membawanya kedalam kompetisi yang lebih besar lagi. Wanita yang memiliki darah keturunan Arab ini maju dalam Puteri Indonesia 2015. Olvah mampu mencuri perhatian publik, ia pun berhasil menempati posisi 5 besar yakni Runner-up 4.