Travis Scott Digugat Pasca 8 Orang Tewas di Konsernya

Travis Scott.
Sumber :
  • Instagram @travisscott

VIVA – Travis Scott dan Live Nation telah dihadapkan pada tuntutan hukum setelah tragedi Festival Astroworld, yang menewaskan delapan orang dan ratusan lainnya terluka. Menyusul insiden itu, pelantun Sicko Mode tersebut beserta penyelenggara acara digugat oleh penonton konser, yang menyebut tragedi itu "dapat diprediksi dan dicegah."

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

Manuel Souza adalah orang pertama yang menggugat rapper berusia 29 tahun itu dan Live Nation dalam petisi yang diajukan pada Sabtu, 6 November 2021 di Pengadilan Distrik Harris County.

"Terdakwa gagal merencanakan dan menyelenggarakan konser dengan aman," kata pengacara Manuel, Steve Kherkher, dikutip dari laman Ace Showbiz, Senin, 8 November 2021.

Taspen Pastikan Akses Layanan Maksimal Jangkau Wilayah Terluar Indonesia, Begini Caranya

"Sebaliknya, mereka secara sadar mengabaikan risiko ekstrem yang membahayakan penonton konser, dan dalam beberapa kasus, secara aktif mendorong dan memicu perilaku berbahaya," tambahnya.

Travis Scott.

Photo :
  • Instagram @travisscott
Klaim Bakal Usut Polisi Peras Penonton DWP Asal Malaysia, Propam Polda Metro Diturunkan

Penyelenggara ScoreMore juga dituntut oleh Manuel. Gugatan itu menggambarkan tragedi tersebut sebagai konsekuensi dari "motivasi untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan kesehatan dan keselamatan penonton konser" dan "dorongan kekerasan."

Dalam gugatan lain, seorang peserta berusia 23 tahun, Kristian Paredes, menuntut US$1 juta (Rp14,2 miliar) karena diduga didorong ke pembatas logam sehingga menderita cedera tubuh permanen. Gugatan itu tidak hanya menyebutkan nama Travis Scott dan Live Nation, tetapi juga Drake, Harris County Sports serta Convention Corporation.

Pengajuan tersebut menyatakan, "Kerumunan menjadi kacau dan desak-desakan terjadi, menyebabkan delapan orang tewas dan puluhan termasuk Kristian Paredes terluka parah."

Kristian dan tim hukumnya lebih lanjut mengklaim, "Banyak yang memohon kepada penjaga keamanan yang disewa oleh Live Nation Entertainment untuk meminta bantuan, tetapi diabaikan."

Travis Scott.

Photo :
  • Instagram @travisscott

"Ada indikasi bahwa para pengisi acara, penyelenggara, dan venue tidak hanya menyadari keramaian, tetapi juga kemungkinan cedera dan kematian," kata kuasa hukum Kristian, Thomas J. Henry.

"Tetap saja, mereka memutuskan untuk menempatkan keuntungan di atas peserta mereka dan membiarkan pertunjukan mematikan itu berlangsung," tambahnya.

Sejumlah laporan telah mengidentifikasi sebagian besar korban di konser Travis Scott tersebut. Mereka adalah John Hilgert yang berusia 14 tahun, mahasiswa baru di Memorial High School di Houston, Brianna Rodriguez yang berusia 16 tahun, seorang junior di Heights High School di Houston, Franco Patino yang berusia 21 tahun, seorang mahasiswa di University of Dayton dari Naperville, Illinois, Rudy Pena, 23 tahun, dan Denmark Baig, 27 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya