Sinopsis & Review 'Don't Breathe 2', Mencekam Sepanjang Cerita
- IG @dontbreathemovie
VIVA – Don't Breathe 2 akan hadir menghibur para penggemar film thriller pada Kamis 15 Oktober 2021. Dalam film ini, masih menceritakan tentang Norman ‘The Blind Man’.
Namun berbeda dengan Don't Breathe pertama yang tayang di tahun 2016 lalu, Norman dalam Don't Breathe 2 ini akan digambarkan lebih manusiawi karena menyisipkan cerita saat ia melindungi anak kecil di rumah yang ia tinggali.
Don't Breathe 2 ini mengambil setting 8 tahun setelah kejadian yang terjadi di film pertama. Don't Breathe 2 ini menceritakan Norman membesarkan seorang gadis kecil yang diberi nama Phoenix.
Norman diketahui selalu mengajarkan Phoenix bagaimana cara bertahan hidup ketika gadis 11 tahun itu menghadapi suatu kejadian yang membahayakan hidupnya.
Hingga suatu hari, Phoenix pergi ke kota bersama dengan Hernandez teman dari Norman untuk mengantar pesanan tanaman yang dibeli dari Norman. Saat ingin kembali ke rumah, Phoenix meminta izin untuk ke toilet, di sana Phoenix bertemu dengan pria mencurigakan bernama Raylan.
Raylan kemudian secara diam-diam membuntuti Hernandez dan Phoenix. Tak tanggung-tanggung usai mengantarkan Phoenix, komplotan Raylan secara bengis membunuh Hernandez. Berhasil membuat Hernandez mati, komplotan Raylan kemudian mendatangi kediaman Phoenix dan Norman.
Norman yang buta awalnya tidak menyadari komplotan Raylan mendatangi rumahnya sehingga Norman tanpa sadar meninggalkan Phoenix di rumah sendiri. Komplotan Raylan kemudian mengendap-endap masuk mencari Phoenix.
Phoenix yang menyadari adanya orang jahat kemudian bersembunyi di bawah kasur. Ketegangan demi ketegangan pun terasa, Phoenix pun berhasil bersembunyi beberapa kali sebelum akhirnya sempat tertangkap.
Menyadari ada yang janggal, Norman kemudian kembali ke rumah dan mengetahui nyawa Phoenix dalam bahaya kemudian mencoba mengalihkan perhatian para penjahat itu sehingga Phoenix bisa bersembunyi di sebuah kotak yang sudah dipersiapkan Norman.
Phoenix pun berhasil masuk dalam kotak persembunyiannya, namun sayangnya salah satu komplotan Raylan memenuhi kotak persembunyian Phoenix dengan air. Di sisi lain, Norman juga mengalami luka karena tertusuk oleh salah satu komplotan Raylan.
Di sisi lain, dari usaha penculikan Phoenix oleh Raylan, Phoenix mengetahui bahwa Norman bukanlah ayah kandungnya. Tak tanggung-tanggung, kediaman Raylan yang tau Norman ada di dalam rumahnya itu kemudian membakar rumah tersebut dan membawa kabur Phoenix dan menceritakan segalanya kepada Phoenix. Lantas apa yang akan terjadi pada Phoenix dan Norman?
Meski memakan waktu 2 bulan untuk pengambilan gambar di Beograd, Serbia dan terkendala oleh pandemi COVID-19, namun sang sutradara berhasil secara apik menggambarkan secara detail tiap adegan sehingga dapat memberikan gambaran perasaan yang nyata pada penonton.
Belum lagi teknik pengambilan gambar dan latar musik yang membuat beberapa adegan semakin mampu menghadirkan nuansa kengerian yang luar biasa.
Bukan hanya efek ngeri saja lantaran adanya perkelahian antara Norman dan komplotan Raylan demi menjaga Phoenix saja. Cerita bagaimana sosok Norman yang meski buta tetap berusaha untuk menjaga Phoenix gadis yang ditemukannya 8 tahun lalu bahkan rela harus terluka mampu menyentuh perasaan penonton.