Kian Membaik, Tukul Arwana Segera Pulang ke Rumah
VIVA – Komedian sekaligus presenter Tukul Arwana saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Cakung, Jakarta Timur. Tukul dirawat karena mengalami pendarahan otak dan sempat menjalani operasi.
Pada saat dihubungi awak media, manajer Tukul, Rizki Kimon menjelaskan, saat ini kondisi Tukul sudah semakin membaik. Menurutnya, Tukul masih dalam proses penyembuhan dan menjalani fisoterapi.
“Perkembangannya saat ini sih Alhamdulillah, makin ke sini makin membaik. Cuma ini masih di fase penyembuhan, beliau masih harus istirahat secara intens disertai fisioterapi. Ada fisioterapi gerakan untuk kaki tangan, dan bicara,” kata Kimon belum lama ini.
Selain itu, Kimon mengungkapkan kabar bahagia. Menurut Kimon, Tukul sudah boleh meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah pada pekan depan. Selanjutnya, Tukul akan menjalani fisioterapi di rumah.
“Insya Allah sih minggu depan sudah boleh pulang karena memang sudah membaik. Insya Allah minggu depan boleh pulang, fisioterapi di rumah,” kata Kimon.
Meski kondisi Tukul sudah semakin membaik, Kimon tetap meminta doa terbaik agar Tukul bisa segera sembuh total.
“Iya Alhamdulillah (perkembangan sangat baik), tetapi kami tetap meminta doanya agar beliau cepat sembuh,” kata Kimon.
Beberapa waktu lalu, Tukul dilarikan ke ruma sakit. Saat tiba di sana, kabarnya kondisi Tukul muntah-muntah dan alami pendarahan. Kondisi Tukul berangsur membaik. Namun sempat beredar kabar, kondisi kesehatan Tukul menurun karena akibat vaksin COVID-19.
Sebelum dirawat, Tukul memang menjalani vaksinasi. Hanya saja, hal ini dibantah pihak rumah sakit dan dokter ahli. Selain itu, menurut pihak dokter, untuk kembali sembuh, Tukul harus melewati tiga bulan tahap pemulihan. Dengan 21 hari di dalamnya merupakan fase penyembuhan dari pendarahan yang dialaminya.
"Sudah disampaikan bahwa tiga bulan, bisa dikatakan seperti itu untuk proses pemulihannya. Penyembuhan butuh waktu berapa lama, berdasarkan fase akutnya yaitu 21 hari fase akut pendarahan," kata dr. Sardiana.