Idap Kanker Usus, Komedian Qomar Kemoterapi
- IG @abah.qomar
VIVA – Komedian senior Qomar, saat ini tengah mengidap sakit kanker usus stadium 4C. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Qomar kepada awak media, beberapa waktu lalu.
Awalnya, Qomar merasa perutnya melilit dan kencang. Kemudian, Qomar mengaku tidak bisa buang air besar (BAB) dan buang gas selama beberapa minggu. Ternyata, di bagian pencernaan Qomar, tumbuh kanker ganas stadium 4C.
“Sudah melewati proses operasi besar, ketika indikatornya waktu itu saya merasa melilit sekali kemudian perutnya kencang. Kemudian tidak bisa BAB untuk beberapa minggu, nyaris hampir dua lebih tidak bisa buang gas. Di bagian pencernaan ada tumbuh tumor kanker ganas stadium 4C,” kata Qomar dikutip VIVA dari channel YouTube, Minggu, 3 Oktober 2021.
Solusinya adalah, Qomar harus menjalani operasi besar. Saat ini, Qomar sudah selesai menjalani operasi tersebut, dan operasinya pun berjalan dengan lancar.
“Jadi solusinya harus dilakukan operasi besar. Alhamdulillah sudah selesai operasinya,” kata Qomar.
Untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa, Qomar akan menjalani kemoterapi selama enam bulan ke depan. Qomar menjalani kemoterapi sebanyak dua kali dalam satu bulan.
“Dan hari ini melakukan program kemoterapi yang pertama. Jadi selama enam bulan ke depan, dua minggu sekali saya harus melakukan kemoterapi, jadi sebulan dua kali kemoterapi selama enam bulan ke depan, untuk membunuh sel-sel kanker ganas yang masih tersisa,” kata Qomar.
Untuk jalani kemoterapi tersebut, Qomar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, Qomar akan melelang lukisannya untuk biaya pengobatan. Sebagian dari hasil lelang tersebut akan disumbangkan kepada para pengidap kanker lainnya.
“Saya berencana melelang semua lukisan saya, yang saya miliki dan sebagian besar sumbangkan kepada para penderita yang sama satu yayasan nanti kita akan serahkan,” ujarnya.
Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya
Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami nyeri selama perjalanan kanker mereka. Sedangkan 90 persen pasien kanker mengalami nyeri
