Cerita Guru SMA Anak Nia Daniaty Hingga Jadi Korban Penipuan
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA – Olivia Nathania atau kerap disapa Oli putri sulung penyanyi Nia Daniaty dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Jumat 24 September 2021 lalu. Oli diduga melakukan tindakan penipuan dengan menjanjikan menjadi CPNS.
Hingga saat ini sudah ada 225 orang yang menjadi korban, salah satunya adalah guru SMA Oli, yakni Agustine. Agustine pun menceritakan awal mula kronologi dugaan penipuan yang dilakukan putri Nia Daniaty itu. Agustine menjelaskan pada 13 November 2019 lalu, Olivia menghubunginya di sekolah lama Agustine bekerja.
"Karena saya tidak ada di tempat akhirnya dia minta telpon ke salah satu rekan saya kemudian menelpon saya, itu awal pertama. dia cuman say hello kangen," kata Agustine seperti dikutip dari tayangan Intens Investigasi.
Dijelaskannya, Olivia menghubunginya di tanggal 17 November dan mengutarakan ingin menemui Agustine di sekolah tempatnya bekerja. Kemudian di tanggal 28 November 2019 lalu sekitar pukul 19.30 malam, Oli menghubungi Agustine melalui pesan singkat.
"Dia chat saya, 'bu saya baru habis pulang dari Singapura' terus saya bilang 'wah enak dong' setelah itu dia menawarkan saya langsung. 'bu ada enggak yang mau masuk CPNS terus saya spontan ya ada anak ibu kebetulan anak ibu baru lulus sarjana terus setelah itu 'yaudah bu saya bisa bantu'," kata Agustine.
Agustine menambahkan, kala itu Oli mengungkapkan ingin membantu gurunya sebagai bentuk baktinya.
"'Ini salah satu wujud saya bantu ibu karena saya sekarang sudah sukses saya ingin berbakti kepada guru tidak seperti murid lain kalau sudah sukses tidak ingat gurunya'. Dari perkataan itu lah saya otomatis terenyuh hati saya sebagai seorang guru yang muridnya mau membalas budi dengan membantu anak saya untuk ikut CPNS,"kata Agustine.
Kemudian, lanjut cerita Agustine, usai PSBB di awal pandemi COVID-19 lalu, Oli kembali menghubunginya dan menawarkan bantuan untuk bisa meloloskan anak dan kerabat dari Agustin menjadi CPNS.
"Dia menawarkan lagi 'bu tolong mumpung saya bisa bantu karena terus terang saya sekarang sudah menjadi direktur utama di KJP Berau batu bara dimana di situ banyak pejabat-pejabat, mumpung saya ada link ajak aja keluarga ibu' gitu awalnya. Akhirnya saya mengikutsertakan keluarga saya, saya gak ada rasa gimana-gimana namanya sama murid ya akhirnya saya membawa 16 orang terdiri dari anak saya, sepupu dan keponakan dari suami saya," kata Agustine.
Lebih lanjut, sejak Februari Agustine para korban ini kemudian melakukan tes wawancara di Menara Bidakara untuk mengambil SK pengangkatan CPNS.
"Memang pada saat mau pengambilan SK mereka ada tes wawancara sekaligus sama pengecekan berkas termasuk bebas narkoba sama persis CPNS murni itu yang tambah meyakinkan kita jadi itu dilaksanakan di Bidakara. Di mulai dari Februari karena bertahap sehari 20-30 orang karena ada tes wawancara, dicek kelengkapan berkas, wawancara setelah itu diberikan SK dan yang menurut Oliv itu dari Panselnas, panitia seleksi nasional yang terdiri dari BKN dan BKD," kata Agustine.