Ketua KPI: Saipul Jamil Bisa Tampil di TV Hanya untuk Konten Edukasi

Saipul Jamil
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Kemunculan Saipul Jamil di stasiun televisi beberapa waktu lalu pasca bebas dari penjara membuat publik geram. Pasalnya, masyarakat menilai bahwa mantan narapidana kasus pelecehan seksual seperti Saipul Jamil tidak layak tampil di televisi.

Publik pun meradang dengan penampilan Saipul Jamil di televisi lantaran tidak memikirkan perasaan dari korban dan keluarga korban.  Kemunculan Saipul Jamil pun membuat masyarakat kemudian ramai-ramai menyoroti kinerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

KPI Akui Tak Punya Kewenangan Tindak Konten Judi Online di Media Sosial

Pasca tampil di televisi KPI Pusat kemudian mengirimkan surat kepada sejumlah televisi, yang mana KPI meminta meminta seluruh lembaga penyiaran tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi atau membesar-besarkan dengan mengulang dan membuat kesan merayakan terhadap peristiwa pembebasan Saipul Jamil.

Sontak saja respons KPI dinilai publik cukup terlambat lantaran Saipul Jamil sudah tampil di televisi. Terkait dengan hal ini Ketua KPI Pusat, Agung Suprio angkat bicara.

"Ini klarifikasi di instagram saya, instagram KPI itu bilang udah viral baru gercep itu bukan gercep namanya. Padahal kita bekerja pasca tayang gak mungkin kita tau seluk beluk tv tersebut, ketika dia memproduksi kita gak tau sudah tayang baru kita awasin," kata Agung Suprio seperti dikutip dari tayangan Podcast Deddy Corbuzier.

Lebih lanjut, Agung mengakui bahwa KPI Pusat juga kaget dengan glorifikasi terhadap Saipul Jamil yang merupakan mantan narapidana pelecehan seksual anak di bawah umur.

"Nah kita kaget juga penyambutannya ibarat seperti pahlawan waduh, padahal pahlawan enggak gitu juga kali. Jadi luar biasa, dikalungkan seolah-olah dia enggak bersalah ini kan publik enggak suka, kenapa mantan narapidana seksual dieluh-eluhkan seperti pahlawan, nah ini sebenarnya titik awalnya di sini, lalu ketika dia tampil di tv orang-orang enggak suka," kata Agung.

Tidak pantas

Di sisi lain, Agung menjelaskan bahwa glorifikasi terhadap Saipul Jamil tidak pantas karena tidak menunjukkan etika baik kepada korban. Agung juga menyebut Saipul Jamil harus menunjukkan etika baik terhadap korban dengan meminta maaf kepada korban sebelum kembali ke dunia hiburan.

"Ada yang bilang yang kasian korbannya ketika dia tampil dengan tanpa beban, mantan korban itu kasihan maka dalam kasus ini, merujuk pendapat dia meminta maaf ke korbannya dulu, kalau korbannya maafin ya sudah," kata Agung.

Agung juga menyoroti tentang headline yang menyebut bahwa Saipul Jamil memaafkan korban yang telah membuatnya di penjara.

"Dia bilang saya maafkan, gila gak dia bilang gitu," kata  Ketua KPI Pusat itu.

Di sisi lain, secara pribadi jika Agung bukan anggota KPI dirinya merasa Saipul Jamil tidak layak tampil di televisi. Tidak hanya itu saja, Agung juga merasa ingin muntah ketika melihat glorifikasi Saipul Jamil yang berlebihan.  

"Gak layak kalau gue bukan KPI gue muntah gue gak suka dengan itu jujur," kata Agung.

Untuk diketahui, sebelumnya,  Agung menjelaskan bahwa Saipul Jamil bisa tampil di televisi hanya untuk konteks edukasi.

"Dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Jadi misalnya dia hadir sebagai bahaya predator bisa seperti itu," kata Agung seperti dikutip dari tayangan Podcast Deddy Corbuzier.

Namun, Agung menjelaskan bahwa Saipul Jamil belum bisa tampil di televisi untuk kegiatan hiburan seperti bernyanyi.

"Kalau untuk hiburan ini yang belum bisa di surat edaran yang kami kirim ke lembaga siaran televisi itu," tuturnya.

Pekan TV Fujian, Pintu Baru Menuju Pemahaman Antarbudaya
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah di sela-sela kegiatan Perayaan Ultah 50 tahun PRSSNI di Gedung Dewan Pers, Selasa, 17 Desember 2024.

Ketua KPI Minta TV dan Radio Masifkan Siaran Lagu Indonesia Raya Tiap Pagi

Ketua KPI Pusat Ubaidillah mendukung penayangan siaran lagu Indonesia Raya tiap pagi di televisi. Ia meminta televisi dan radio lebih masif menyiarkan.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024