VIDEO: Admin Akun Penghina Keluarga Ayu Ting Ting Meminta Maaf
- Instagram/@ayuntingting92
VIVA – Sebuah video permintaan maaf dari sosok yang diketahui sebagai admin akun haters pedangdut Ayu Ting Ting kini telah beredar di jejaring media sosial. Wanita bernama Kartika Damayanti tersebut akhirnya mengakui perbuatannya dan menghaturkan maaf serta menyesali perbuatannya telah melakukan penghinaan kepada Ayu Ting Ting dan putrinya, Bilqis.
Video berdurasi 58 detik tersebut menampilkan wajah pemilik akun @gundik_empang yang sempat dikabarkan berada di Singapura saat didatangi kedua orangtua Ayu Ting Ting ke tempat tinggalnya.
"Hai semua, sebelumnya saya mau minta maaf.. Saya Kartika Damayanti dari akun gudik empang.. Saya meminta maaf kepada Ayu Ting Ting dan keluarganya, karena saya telah menghujat dan membuat akun pribadi saya menjadi akun haters, dan banyak followers yang menghujat Ayu Ting Ting di akun tersebut," ujar wanita yang tampak mengenakan masker saat merekam videonya itu.
"Akun tersebut sekarang tidak bisa saya gunakan karena sudah di take down dan dihapus oleh pihak Instagram. Setelah ini, saya berjanji tidak akan membuat akun haters lagi, dan tidak akan berkomentar negatif tentang Ayu Ting Ting dimana pun akun Instagram gosip lainnya," lanjut pengakuannya tersebut.
"Sekali lagi saya meminta maaf, kepada Ayu Ting Ting dan keluarganya atas kelakuan dan kesalahan saya. Dan saya mau meminta maaf kepada keluarga saya atas kelakuan saya ini. Terima kasih," tutup pernyataan itu.
Ya, seperti yang telah belum lama ini orangtua Ayu Ting Ting, Umi Kulsum dan Ayah Rozak mendatangi rumah seorang penghina anak dan cucunya yang didampingi juga oleh petugas Kepolisian.
Adapun maksud dari kunjungan tersebut tak lain untuk dapat bertemu langsung dengan sosok admin akun yang telah melakukan hujatan dan hinaan kepada keluarga Ayu Tung Ting. Tindakan itu pun diunggah Umi Kalsum di Instagramnya.
Tindakan tegas kedua orangtua Ayu Ting Ting yang mengambil jalur hukum untuk membuat jera para haters pun mendapat dukungan dari warganet. Mereka merasa harus ada yang bertindak demikian agar tidak ada lagi orang yang bisa sembarangan melakukan penghinaan.