Jelang Pernikahan, Adik Asri Welas Meninggal Dunia
- Viva.co.id/Ichsan Suhendra
VIVA – Kabar duka datang dari keluarga Asri Welas. Adik Asri Welas, Puguh Yuniantoko meninggal dunia pada Selasa, 6 Juli 2021. Almarhum yang akrab disapa Koko itu punya banyak kenangan bersama Asri Welas.
"Setiap Asri melahirkan koko selalu ada Di Moment bahagia asri dan mas @galih_ridha terima kasih Ade koko memory ini selalu abadi di hati kita adeku sayang Adek koko," tulis Asri Welas di salah satu unggahan di akun Instagramnya.
Jenazah telah dimakamkan pada Rabu, 7 Juli 2021 pukul 16.00. Asri masih ingat bagaimana adiknya selalu menjadi teman diskusi yang hangat. Maka, Asri Welas jelas merasa kehilangan sosoknya.
"Temen ngobrol Soal bisnis nya Asri dan Yang selalu mengingatkan asri konsisten lewat sosial media dan digital adalah Adek koko, Sekarang ade koko sudah tenang dan tidak sakit lagi, Koko sudah bersama papaku dan Bapak di sisi ALLAH SWT," tulis Asri Welas.
Almarhum meninggal jelang hari pernikahannya. Koko sudah melangsungkan lamaran sejak Juni dan seharusnya menikah pada November 2021. Asri Welas ingat dengan baik bagaimana proses menuju pernikahan adiknya tersebut. Namun takdir berkata lain.Â
"Kita pun sudah memilih bahan untuk ReSEPSI pernikahan, @tyaskusumastuti sudah suka dengan bahan dan model gaun yang dipilih oleh Adik ku @kokokkokmoto dan adiku @kokokkokmoto juga sudah setuju dengan model jas yang @tyaskusumastuti pilih," kata Asri Welas.
Dalam video pemakaman yang diunggah Asri, terlihat salah satu wanita yang diduga calon istri almarhum, hanya bisa duduk lemas, menangis menatap pusara. Asri berharap tunangan adiknya bisa ikhlas melepas.
"Terima kasih @tyaskusumastuti telah membuat adik ku @kokokkokmoto BAHAGIA dengan cinta yang Kamu berikan dengan tulus dan iklas, semoga cinta adiku @kokokkokmoto bisa tyas rasakan walaupun adiku @kokokkokmoto sudah tenang di sisi ALLAH SWT," kata Asri Welas.
Duka dan Cinta, Cerita Inggrid Rhemanty di Balik Kepergian Misan Samsuri
Setelah menerima vonis tersebut, keluarga memulai perjuangan yang tidak mudah. Selama tiga bulan, mereka intens bolak-balik ke RS Cipto Mangunkusumo.
