Bella Saphira Blak-blakan Alasan Pindah Agama Sebelum Nikah

Bella Saphira
Sumber :
  • Instagram/bellasaphiraofficial

VIVA – Bella Saphira mengisahkan bagaimana kehidupan masa lalunya. Dia membeberkan bagaimana dia sempat mengalami kesulitan menikah dengan orang yang berbeda agama dengannya.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Leo, Apa Itu Microsleep?

Sebelum mantap ingin menikah, Bella sudah paham bagaimana konsekuensinya. Hal ini dia ungkapkan lewat kanal Youtube Venna Melinda

"Sebenarnya enggak apa-apa juga berbeda keyakinan, tapi akan menjadi sulit bilamana kita harus bersama-sama, harus menjadi satu, tidak akan semudah kita mempertahankan perbedaan itu," kata Bella, sapaannya..

Menyentuh! Kisah Mualaf Davina Karamoy, Pemeran Rani dalam Sinetron Ipar Adalah Maut

"Kalau bisa sih jangan cari gara-gara, kalau memang adik ini berhubungan terus berbeda keyakinan dan sudah terbaca bahwa akan sulit, enggak usah deh mendingan kita jangan melawan orang tua, jangan kita berbantah dengan orang tua," ungkapnya melanjutkan.

Bella meyakini bahwa ucapan orang tua adalah rida dari Allah.

Kisah Mualaf Sensei Sugimoto, Masuk Islam Karena Cerita Tentang Akhirat Dalam Al-Quran

"Karena saya merasa yakin bahwa ucapan orangtua itu hampir 99 persen diridai oleh Allah, dibenarkan oleh Tuhan. Kita jangan menjadi bodoh untuk mempertahankan sesuatu nanti akan sia-sia, kalau lagi berantem pasti akan terbawa-bawa," sambungnya.

Bella yakin dan mantap masuk agama Islam dan menjadi usai menikah dengan Agus Surya Bakti. Didikan orang tua yang merupakan seorang perwira semakin membulatkan keyakinan Bella menjadi mualaf.

"Kenapa saya berpindah keyakinan, saya lahir, tumbuh besar dididik oleh seorang perwira, kakek saya juga perwira juga. Jadi dalam rumah tangga itu satu kesatuan itu adalah harus, nahkodanya si ayah, si ibu ini navigator," ujarnya.

"Kalau rumah, ayah itu atap, ibu itu tiangnya, jadi ibu itu empat kaki harus kuat, ayah itu menaungi kita, dan itu harus sama, seiya sekata," tuturnya menjelaskan.

Bella pun memaklumi jika ada perbedaan pendapat karena keputusannya. Namun, ia merasa itu adalah hal wajar.

"Dimusuhi kan situasi ya, tapi kan batin, hati, cinta, kepala, isi kepala orang tua itu kan tidak membenci kita. Cuman pada saat tersebut, saya sudah punya keyakinan 50 persen itu, bahwa dalam rumah tangga saya aja mereka satu, tidak ada perbedaan," lanjutnya.

"Anak-anak juga menjadi mendua, bingung. Sekarang ini saya baru memahami setelah anak-anak sudah besar, kalau kita tidak punya pondasi yang kuat sebagai orang tua, nggak satu, mereka belum punya permasalahan seperti kita, mereka enggak akan menjadi kuat," ujar Bella.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya