Ternyata Ini Alasan Kalina Oktarani Tinggalkan Vicky Prasetyo
- IG @kalinaocktaranny
VIVA – Rumah tangga Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani tengah diterpa masalah. Sudah seminggu Kalina meninggalkan rumah. Kalina diketahui saat ini tinggal di rumah ibundanya.
Lantas, apa yang membuat Kalina pergi meninggalkan sang suami? Terkait hal itu, Vicky mengungkapkan alasannya ternyata karena cemburu.
"Siapa sih yang dia cemburuin sampai dia keluar dari rumah?" tanya Anya Dwinov, dikutip dari YouTube Arisan & The City, Selasa, 15 Juni 2021.
"Sebenarnya gini, kadang-kadang cemburu sebagai bentuk apresiasi, dia peduli dan cinta. Cuma ditaruh rasa cemburu pada sisi yang bukan tepat itu akan jadi fitnah dan tuduhan," kata Vicky.
Ia menambahkan, ketika seseorang cemburu pada tempatnya menjadi hal yang wajar. Misalnya ketika seorang suami yang melihat sang istri berpakaian terbuka di depan umum.
"Itu contoh cemburu yang pada tempatnya. Contoh, 'Kalau kamu main sama mantan kamu, aku kurang nyaman deh. Kan punya history sama kamu'. Nah, itu wajar. Kalau ada suatu hal yang dia cemburu tiba-tiba tidak ada faktanya itu kalau menurut gue akan menjadi sebuah tuduhan, bukan lagi kasih sayang," kata Vicky Prasetyo.
Mendengar hal itu, Vicky pun ditanya mengapa ia tidak membuktikan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan Kalina Oktarani.
"Karena menurut cerita Vicky dan semua temea-teman, nih kita sharing, Vicky udah berkali-kali menjelaskan itu. Cuma karena orang kebakar cemburu," kata Celine Evangelista membela Vicky.
"Kadang kita diskusi. Lalau kita tergantung visi diskusinya. Kalau visinya bagaimana pun ceritanya gue akan kontra sama momen seperti itu, contoh, berarti dia akan lurus pada kontra. Jadi pandangan objektif penghakiman seperti itu maksud gue," ujar Vicky Prasetyo.
"Sekali enggak suka akan enggak suka terus," sambung Celine.
"Jadi ini adalah orang dengan pola pikir sendiri akhirnya dihantui seperti itu," kata Anya Dwinov.
Update Hasil Quick Count Pilkada 2024, Ini Deretan Artis yang Menang dan Kalah
Pilkada 2024 menjadi salah satu momentum penting bagi masyarakat Indonesia, dengan pemungutan suara yang berlangsung serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
