Minta Perlindungan, Eks ART Nindy Ayunda Lapor ke Komnas HAM

Mantan asisten Nindy Ayunda lapor ke Komnas HAM
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

VIVA – Dua orang mantan asisten rumah tangga Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono yakni Lia dan Leman melapor ke Komnas HAM, dengan didampingi oleh Kuasa Hukumnya, Fahmi Bachmid. Keduanya melapor ke Komnas HAM karena merasa kemerdekaannya telah dirampas.

Panglima TNI Jenderal Agus Teken Kerja Sama dengan Komnas HAM, Ini Tujuannya

Dalam laporannya tersebut, Lia dan Leman mengadukan lebih dari satu orang. Keduanya kompak untuk tidak menyebutkan nama orang-orang yang laporkannya tersebut. 

"Yang diduga, yang kita laporkan ke Komnas HAM, nama-namanya ada di komnas, anda bisa cek ke Komnas. Lebih dari satu (orang) bahasanya lebih dari satu, jadi bisa dua, bisa tiga," ucap Fahmi Bachmid saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Senin 14 Juni 2021.

Panglima TNI Agus Subiyanto: Kami Berkomitmen Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Menurut Fahmi, tindakan yang dilakukan oleh terlapor, telah merampas kemerdekaan Lia dan Leman. “Mereka (Lia dan Leman) meminta perlindungan karena merasa adanya perampasan kemerdekaan," kata Fahmi.

"Mereka cuma cari nafkah untuk hidup tapi sekarang terampas kemerdekaannya oleh oknum tertentu," katanya menambahkan.

Ada Luka Lebam di Tubuh Wanita ART yang Tewas dalam Toren

Lia merupakan mantan pengasuh anak Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono. Menurut Lia, perampasan kemerdekaan terhadap dirinya berawal pada bulan Februari lalu.

Lia menjelaskan bahwa saat itu dirinya dibawa ke suatu tempat oleh oknum yang membawa senjata. Lia mengaku mengalami tindakan tidak menyenangkan dari oknum tersebut.

“Saya tidak tau (dibawa ke mana), mata saya ditutup,” kata Lia. “Saya dibawa sama oknum membawa senjata laras panjang dan itu banyak saksi. Siapa yang bawa saya dan siapa yang membawa laras panjang itu semua ada di Komnas HAM,” kata Lia menambahkan.

Pendiri Migrant Care sekaligus Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah

Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan

Komnas HAM menyoroti ujaran bernada merendahkan perempuan yang terjadi selama Pilkada 2024 karena dinilai tidak selaras dengan prinsip pilkada ramah HAM.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024