Anak Aa Gym: Anda Pikir Saya Layak Diam Ibu Diperlakukan Demikian?
- Facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar
VIVA – Setelah menghebohkan publik dengan membongkar perilaku buruk Aa Gym kepada Teh Ninih, Muhammad Ghaza Al Ghazali kembali membuat pengakuan mengejutkan.
Dalam status akun Facebook pribadinya, anak Aa Gym dan Teh Ninih itu merespons tanggapan orang-orang atas pengakuan dirinya sebelumnya.
Ia meminta maaf, namun bukan maksudnya untuk mengumbar aib keluarga. Hanya saja, tersirat bahwa ia telah melakukan banyak hal, namun itu semua tak juga bisa menyelesaikan masalah.
Ghaza juga mengungkapkan bahwa ia tak bisa diam saja dengan apa yang tengah dialami oleh sang ibunda.
"Apakah anda pikir saya senang dengan kondisi seperti ini? Apakah anda pikir saya bahagia ketika ayah saya dihujat sana sini? Apakah anda pikir saya tidak mempertimbangkan efek dari tulisan saya? Apakah anda pikir saya tidak melakukan apapun selain mengumbar aib?" tulisnya, dikutip VIVA, Minggu, 6 Juni 2021.
"Saya tidak akan melakukan pembenaran terhadap apa yang saya lakukan. Ya, cara yang saya lakukan ini salah. Saya minta maaf kepada semuanya. Saya minta maaf atas kehebohan ini. Saya minta maaf kepada pihak manapun yang merasa dirugikan," tambahnya.
Meski begitu, ia meminta izin untuk menyampaikan isi hatinya, walaupun cara ini bukanlah cara terbaik untuk dilakukan saat ini.
"Bagaimana menurut anda? Jika, bicara baik-baik sudah, diskusi sudah, debat sudah, bicara dalil sudah, bicara qoul ulama sudah, meminta nasihat kepada ulama sudah, meminta ulama menasehati sudah, meminta bantuan kerabat sudah, meminta bantuan orang yang dihormati sudah, menyiapkan pengacara sudah. Daaaaan berbagai hal lainnya," ungkapnya.
"Anda pikir saya layak diam ketika ibu saya diperlakukan demikian? Lalu saya membiarkan ayah saya begitu saja? Anda tahu apa hasilnya? Saya dicap sombong dan durhaka. Ibu saya semakin di-bully, dibilang gak punya iman lah, gak bisa ngurus anak lah, dan masih banyak lagi," ungkapnya menjelaskan.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa dirinya tak bisa diam ketika ulama-ulama yang menasihati dianggap sombong dan tak mengerti tauhid.
"Dan bagi ulama yang menasihati, dianggap sombong, tidak mengerti ilmu tauhid, ilmunya belum sampai. Terus saya harus diam? Kemudian anda berbicara kepada saya tentang dosa jariyah. Justru bagus dong, semua dosa yang ayah saya lakukan kepada ibu saya, sekarang saya yang menanggungnya, kurang berbakti apa saya? Begitu, kan?" tulisnya.
"Maaf, barangkali suara anda lebih didengar oleh ayah saya. Ketimbang suara saya, juga para ulama yang dianggap 'ilmunya belum sampai'," tutup Muhammad Ghaza Al Ghazali.